Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kekacauan Bandara Jeddah Sempat Jadi Trending Topic, 3 Pihak Jadi Sorotan
5 Mei 2022 14:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bandara Internasional King Abdulaziz atau Bandara Jeddah mulai menjadi sorotan pada Senin (2/5/2022) karena calon penumpang yang membeludak. Awalnya, kepadatan terjadi di Terminal Selatan yang didedikasikan untuk maskapai Saudi Airlines.
ADVERTISEMENT
Kepadatan itu muncul seiring berakhirnya bulan Ramadhan sehingga jemaah umrah pun pulang ke negara masing-masing. Bulan Ramadhan memang bulan favorit untuk beribadah ke Masjidil Haram di Makkah, 1 jam perjalanan dengan bus dari Jeddah.
Pada Selasa (3/5), kepadatan pindah ke Terminal Utara, tempat maskapai asing beroperasi. Kerumunan jemaah umrah yang hendak kembali ke negaranya bercampur dengan pelancong yang hendak bepergian untuk berlibur atau urusan lain.
Banyak jemaah yang terpaksa berpanas-panasan di pelataran Terminal Utara di bawah terik Surya dengan suhu mendekati 40 derajat Celcius, kekurangan makanan dan minuman dan akses toilet yang minim. Hal ini karena di bagian terminal sudah penuh manusia dan bagasinya. Mencapai konter check-in apalagi gate penerbangan adalah hal yang mustahil.
ADVERTISEMENT
Kekacauan di Terminal Utara berlanjut hingga Rabu (4/5). Setelah mendapat desakan kiri kanan, akhirnya pengelola Bandara Jeddah bersedia membuka Terminal Haji yang memiliki area sangat luas, yang sedianya baru beroperasi pada 14 Juni 2022 untuk menerima jemaah haji.
Pembukaan Terminal Haji membuat jemaah yang memenuhi pelataran Terminal Utara bisa berpindah ke lokasi yang lebih nyaman meski jadwal penerbangan masih kacau.
Trending Topic di Arab Saudi
Situasi di Bandara Jeddah, bandara terdekat dengan kota suci Makkah, ini menjadi trending topic Twitter di Arab Saudi dengan tagar Bandara King Abdulaziz.
Banyak kalangan mencari-cari apa penyebab kekacauan di bandara internasional itu.
Media lokal Okaz pada edisi Kamis (5/5) mengungkapkan, sumber-sumber menyebutkan 3 alasan utama penyebab kekacauan di Bandara Jeddah.
ADVERTISEMENT
Pertama, kesalahan disumbang perusahaan layanan umrah. Agen perjalanan ini mengelompokkan para jemaah yang mereka layani dan mengirimkannya ke Bandara Jeddah 12 jam sebelum jadwal keberangkatan mereka. Mereka melakukan ini agar terbebas dari tanggung jawab akomodasi tambahan seperti hotel, transportasi, dll.
Kedua, kesalahan disumbang Perusahaan Induk Bandara (Airports Holding Company) selaku pengelola Bandara Jeddah. Perusahaan ini tidak memiliki perencanaan untuk mengantisipasi jadwal keberangkatan pesawat yag melonjak. Hal ini memicu kerumunan luar biasa calon penumpang.
Ketiga, kesalahan disumbang perusahaan layanan darat yang kekurangan tenaga kerja. Diduga, kekurangan tenaga kerja ini akibat musim libur Idul Fitri.
Sumber tersebut juga menunjuk Otoritas Penerbangan Sipil (GACA) yang dinilai mengabaikan tanggung jawab dalam menangani kekacauan dan meminta pertanggungjawaban pihak yang lalai dan mendiskusikannya untuk menemukan solusi.
ADVERTISEMENT
Okaz menyatakan, para penumpang pesawat tidak bisa mencapai konter atau gate pemberangkatan karena terhalang oleh kerumunan besar calon penumpang beserta bagasinya.
Padahal, sejumlah pesawat telah berada di landasan lebih empat jam untuk menanti penumpang mereka yang aksesnya terhalang. Hal ini memicu delay berkepanjangan hingga lebih 24 jam.
Pihak bandara akhirnya membuka Terminal Haji untuk mengurai kepadatan calon penumpang yang telantar di luar Terminal Utara, sebuah solusi yang dinilai datang terlambat.
Nasib Jemaah Indonesia
Sementara itu, jemaah umrah Indonesia yang terkena dampak kekacauan di Bandara Jeddah secara bergelombang mulai diterbangkan ke Tanah Air pada Rabu (4/5) malam. Arab Saudi empat jam lebih lambat dibanding Indonesia.
Mereka sebelumnya dipindahkan ke Terminal Haji yang lebih leluasa sembari menunggu jadwal terbang. Berikut video dari Terminal Haji:
ADVERTISEMENT
Aiko, jemaah umrah asal Jakarta Selatan, yang seharusnya terbang dengan pesawat Lion Air pada Selasa malam, baru bisa terbang ke Indonesia pada Rabu malam Waktu Arab Saudi (WAS) atau Kamis menjelang pagi WIB.
"Sudah lebih 24 jam menunggu," ujarnya sebelum kebagian waktu boarding.
Pesawatnya diperkirakan tiba di Bandara Soetta, Cengkareng, sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis.
Sementara itu, bagian dalam Terminal Utara hingga saat ini, menurut media-media lokal di Arab Saudi, masih padat oleh calon penumpang beserta bagasi mereka.