Kekerasan Pecah di Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh, 6 Orang Tewas

7 Juli 2023 18:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di kamp pengungsian Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di kamp pengungsian Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters
ADVERTISEMENT
Sebanyak enam warga Rohingya terbunuh di kamp pengungsi di Bangladesh. Kejadian itu pecah beberapa jam usai kunjungan jaksa dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
ADVERTISEMENT
Keterangan itu disampaikan pihak kepolisian Bangladesh pada Jumat (7/7). Jubir kepolisian Faruq Ahmed mengatakan, bentrokan yang menyebabkan kematian pecah sebelum subuh.
Diduga pertempuran melibatkan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA melawan Rohingya Solidarity Organisation (RSO). Kelompok itu merupakan penguasa dari kamp pengungsi.
Seorang pengungsi Rohingya terlihat di kamp pengungsi Balukhali saat fajar dekat Cox's Bazaar, Bangladesh. Foto: REUTERS / Clodagh Kilcoyne
"Sebanyak lima yang tewas dalam baku tembak adalah anggota ARSA termasuk satu komandan," kata Faruq seperti dikutip dari AFP.
Ia menambahkan, pengamanan di kamp pengungsi diperketat usai kejadian berdarah itu.
Faruq menjelaskan kekerasan terjadi setelah pembunuhan Ebadullah di hari yang sama. Ia adalah pemimpin komunitas pengungsi di Kamp.
Nyawa Ebadullah diduga kuat melayang di tangan ARSA.
Media lokal Prothom Alo menjelaskan Ebadullah sebelum tewas mengawal pertemuan pengungsi dengan jaksa Mahkamah Pidana Internasional. Karim A.A. Khan. Tujuan Khan adalah mengumpulkan kesaksian pemberontakan pada 2017 lalu di Myanmar.
ADVERTISEMENT
Terkait terbunuhnya enam pengungsi kedua kelompok belum memberikan keterangan.
Bangladesh merupakan rumah dari satu juta pengungsi etnis Rohingya. Mayoritas dari mereka kabur pada 2017 dari kejaran militer Myanmar.
Pengadilan PBB menyatakan, apa yang terjadi pada etnis Rohingya adalah upaya genosida.
Peristiwa terbaru ini semakin memperkuat dugaan kekerasan di kamp pengungsi. Sepanjang 2023 ini sudah puluhan orang, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas di kamp pengungsian di Bangladesh.