Kelakar Arsul Sani ke Johan Budi soal Ganjar Capres

17 Januari 2023 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Jubir KPK dan Jubir Istana yang menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi PDI Perjuangan, Johan Budi. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Jubir KPK dan Jubir Istana yang menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi PDI Perjuangan, Johan Budi. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Ada momen menarik dalam rapat Komisi III DPR bersama Gerakan Rakyat Anti Madat DKI Jakarta dan Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta. Dalam rapat itu, anggota Komisi III DPR Fraksi PPP Arsul Sani menyebut capres PDIP adalah Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Arsul berbicara mengenai kemungkinan DPR membantu korban Meikarta mempidanakan pengelola dan pengurus Meikarta.
"Jadi nanti setelah dilengkapi kita minta tenaga ahli juga(TA) dan TA anggota Komisi III untuk melihat kalau memang ada, kalau, ini berandai-andai dulu ya, peluang untuk mempidanakan pengurus termasuk yang dulu-dulu pengelola," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Selasa (17/1).
"Kalau perlu nanti Pak Supriansa ini mengantar perwakilan ini mengadu ke Bareskrim Polri," lanjutnya.
Setelah itu, barulah Arsul menyinggung capres-capres dari beberapa parpol. Saat itu, Habiburokhman baru hadir dan Arsul menyebut capres Gerindra, yakni Prabowo Subianto.
Arsul Sani di Ruang Pimpinan MPR RI, Jakarta, Senin (25/9). Foto: Zamachsyari/kumparan
Lalu, ia menunjuk Supriansa yang duduk di sebelah kanannya dan menyebut capres Golkar Airlangga Hartarto. Kemudian Arsul menunjuk Johan Budi yang di sebelah kirinya dan berkelakar capres PDIP Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
"Apalagi baru datang ini Dr. Habiburokhman ini enggak main-main Waketum Gerindra capresnya Pak Prabowo yang jelas. Kalau ini Golkar capresnya Pak Airlangga Hartarto saya tahu," tuturnya.
"Kalau sebelah saya (nunjuk Johan Budi) capresnya Pak Ganjar Pranowo, eh salah," lanjut Arsul yang disambut gelak tawa.
Setelah itu, Arsul kembali melanjutkan pernyataannya mengenai kasus Meikarta. Ia meminta seluruh bukti kasus Meikarta diberikan kepada Komisi III untuk didalami.
"Jadi tolong agar apa yang sudah disampaikan saya apresiasi, tapi perlu juga dokumen-dokumen hukumnya di-copy atau kalau enggak mau repot di-PDF, di-WA kepada teman-teman di Sekretariat Komisi III sehingga kita bisa dalami soal itu," tutup Waketum PPP ini.
ADVERTISEMENT