Kelaparan Landa Madagaskar, Warga Sampai Makan Belalang dan Rumput

30 April 2021 19:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kelaparan--Warga Somalia menuju sumur untuk mengambil air. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelaparan--Warga Somalia menuju sumur untuk mengambil air. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Wabah kelaparan menghantui warga di selatan Madagaskar. Bencana ini terjadi akibat kekeringan berkepanjangan, serta badai pasir yang merusak panen.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut disampaikan oleh Amer Daoudi, Direktur Senior Program Pangan Dunia (WFP) PBB, pada Jumat (30/4). Daoudi pun dibuat terkejut saat melihat kondisi di lokasi kejadian saat dirinya melakukan kunjungan ke Antananarivo, Madagaskar.
Ia mendatangi pedesaan di mana orang-orang bertahan hidup dengan memakan dedaunan dan belalang.
“Saya menyaksikan pemandangan yang sungguh tragis; anak kecil kelaparan, kurang gizi, dan tak hanya anak-anak--para ibu, orang tua, serta populasi di desa-desa yang kami kunjungi,” ujar Daoudi pada jumpa pers PBB di Jenewa, Swiss.
“Mereka berada di dalam lingkaran wabah kelaparan. Apa yang saya saksikan di sana itu sudah lama tak pernah saya temui lagi di penjuru dunia lainnya,” lanjut dia.
Ilustrasi Gizi buruk. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Angka kejadian malnutrisi atau gizi buruk di Madagaskar melonjak nyaris dua kali lipat, dari yang semula 9%, kini menjadi 16%.
ADVERTISEMENT
Penambahan sebanyak dua kali lipat itu terjadi dalam kurun waktu empat bulan hingga Maret 2021, tepat setelah kekeringan selama 5 tahun berturut-turut.
Kondisi semakin diperburuk dengan peristiwa badai pasir yang disertai terlambatnya musim hujan di wilayah Madagaskar.
Daoudi menambahkan, WFP saat ini tengah berupaya mengumpulkan hingga 75 juta USD, atau sekitar Rp 1 triliun, untuk menutupi kebutuhan darurat di negara benua Afrika tersebut dalam beberapa bulan ke depan.