Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Kelompok Militan Serang Wisatawan di India, 26 Orang Tewas dan 17 Terluka
23 April 2025 11:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sebanyak 26 orang tewas dan 17 orang terluka dalam serangan yang diduga dilakukan kelompok militan terhadap wisatawan di wilayah Jammu dan Kashmir, India. Ini menjadi serangan terparah di India dalam hampir 2 dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
Polisi mengungkapkan, serangan itu terjadi pada Selasa (22/4) di destinasi wisata populer Pahalgam di wilayah federal Himalaya. Ini jadi serangan terburuk terhadap warga sipil di India sejak penembakan Mumbai pada 2008 yang menewaskan lebih dari 160 orang.
Dikutip dari Reuters, Perdana Menteri India Narendra Modi mempersingkat kunjungannya ke Arab Saudi dan kembali ke New Delhi pada Rabu (23/4) pagi. Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman juga mempersingkat kunjungannya ke AS dan Peru.
"Untuk bersama rakyat kami di waktu yang sulit dan tragis ini," kata Sitharaman.
Kelompok militan yang kurang dikenal, Kashmir Resistance, mengeklaim bertanggung jawab atas serangan itu lewat pesan di media sosial. Mereka menyatakan ketidakpuasannya karena lebih dari 85 ribu orang luar ditempatkan di wilayah itu dan menyebabkan perubahan demografi.
ADVERTISEMENT
Lebih dari belasan organisasi lokal meminta wilayah federal itu ditutup sebagai bentuk protes melawan penyerangan wisatawan. Padahal, jumlah wisatawan yang meningkat telah membantu ekonomi setempat.
Sekolah-sekolah juga menangguhkan kelas selama satu hari untuk mengikuti aksi protes.
Maskapai penerbangan dilaporkan mengoperasikan penerbangan tambahan dari Srinagar karena wisatawan berbondong-bondong meninggalkan wilayah itu.
Kekerasan yang dilakukan militan telah melanda wilayah Himalaya sejak pemberontakan anti-India dimulai pada 1989. Puluhan ribu orang terbunuh, meski kekerasan telah mereda dalam beberapa tahun terakhir.
India mencabut status khusus Kashmir pada 2019, membaginya menjadi dua wilayah yang dikelola federal -- Jammu dan Kashmir, dan Ladakh. Lewat langkah ini, pemerintah setempat berhak mengeluarkan hak domisili kepada orang luar, memperbolehkan mereka mendapat pekerjaan dan membeli tanah di wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Hal itu menyebabkan hubungan dengan Pakistan memburuk -- Pakistan juga mengeklaim wilayah tersebut. Perselisihan memicu permusuhan dan konflik militer antara kedua negara bertetangga bersenjata nuklir itu.
Serangan yang menargetkan wisatawan di Kashmir sangat jarang. Insiden mematikan terakhir kali terjadi pada Juni 2024. 9 orang tewas dan 33 orang terluka dalam serangan kelompok militan yang menyebabkan bus yang membawa peziarah Hindu terjun ke jurang.