Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Kelompok Suporter PSM hingga Semen Padang Deklarasi Dukungan ke Jokowi
6 Januari 2019 18:12 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menerima dukungan dari sejumlah kelompok pendukung klub sepak bola nasional. Saat bertemu Ma'ruf, para pendukung mengeluhkan kondisi sepak bola Indonesia yang karut marut karena munculnya mafia pengaturan skor.
ADVERTISEMENT
Kelompok pendukung sepak bola yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf antara lain Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), suporter Situbondo, suporter Pontianak, suporter Madura, suporter Semen Padang, suporter PSM Makassar, suporter Persewangi, suporter Persibo, suporter PSPS.
Terkait curhat para suporter, Ma’ruf mengungkapkan komitmennya bersama Joko Widodo untuk memberantas mafia bola di Indonesia. Menurut Ma'ruf, demi menyelesaikan persoalan tersebut, perlu pembenahan baik dari rekrutmen hingga pengurus klub.
“Terima kasih telah memberikan dukungan ke Pak Jokowi dan saya. Sepak bola kita jangan kalah terus, ketika ada mafia pengaturan skor, saya kaget sekali. Mana mungkin sepak bola bisa maju kalau seperti itu,” kata Ma’ruf di kediamannya, Jalan Situbondo 12, Jakarta Pusat, Minggu (6/1).
Ma’ruf menegaskan, persepakbolaan Indonesia sempat meraih kejayaan ketika dirinya masih muda. Namun, saat ini ia mengaku prihatin dan ingin membenahi sepak bola saat terpilih jadi wakil presiden.
ADVERTISEMENT
“Seperti dulu masa saya muda, Timnas itu hebat. Masa strikernya Rahmat, kipernya Sailan, hebat, kalau Korea Selatan bisa lewat. Bisa nahan lokomotif dari Rusia, dan Australia, itu dulu sekarang belum. Oleh karena itu kita perlu menemukan bakat,” imbuhnya.
Ma’ruf pun berharap adukungan dari supporter sepak bola dapat mempermudah kemenangannya di Pilpres 2019. Sehingga dapat mewujudkan persepakbolaan Indonesia yang sejajar dengan Eropa.
“Kita juga tentu harusnya punya pelatih, seperti di klub eropa, perpaduan pemain dan pelatih yang cerdas. Jadi maju sepak bola itu,” pungkasnya