Kelompok Waria Thailand dan Filipina Tawuran di Soi Sukhumvit 11

6 Maret 2024 12:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transgender di Thailand ikut latihan militer Foto: Athit Perawongmetha/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Transgender di Thailand ikut latihan militer Foto: Athit Perawongmetha/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tawuran antara kelompok waria Thailand dan Filipina terjadi di Soi Sukhumvit 11, Senin (4/3) malam. Dikutip dari Bangkok Post, polisi langsung terjun ke lapangan setelah mendapat laporan sekitar 20 waria Filipina menyerang dua waria Thailand.
ADVERTISEMENT
Tawuran itu direkam dan diposting di media sosial. Postingan itu membuat lebih banyak waria yang datang ke lokasi dan ikut dalam tawuran.
Polisi yang mendapat laporan langsung menuju lokasi dan berusaha melerai kedua kelompok itu. Polisi kemudian membawa mereka yang terlibat dalam tawuran ke kantor polisi Lumpini untuk dimintai keterangan, dan meminta simpatisan salah satu kelompok untuk tidak ikut ke kantor polisi.
Polisi kemudian memeriksa dokumen waria asal Filipina itu. Komandan Divisi 5 Polisi Metropolitan, Withawat Chinkham, mengatakan bahwa banyak waria yang tiba dari Filipina dengan turis visa 30 hari dan menginap di hotel di Soi Shukhumvit 11.
Ia menyebut, polisi memeriksa apakah visa mereka masih berlaku dan apakah mereka bekerja secara ilegal di Thailand.
ADVERTISEMENT

Awal Mula Tawuran

Chinkham mengatakan, tawuran bermula dari perselisahan antara kedua kelompok. Setelah berpisah, kedua kelompok kembali berhadapan di luar restoran seafood di Soi Sukhumvit, saling adu mulut, lalu pergi meninggalkan lokasi.
Kedua kelompok lagi-lagi bertemu di Soi Sukhumvit 11. Saat itu, ada 15 waria Filipina dan 6 waria Thailand.
Mereka pun adu mulut dan adu fisik. Kelompok waria Thailand menderita luka dan membuat laporan di kantor polisi Lumpini.
Kelompok waria Thailand lainnya kemudian berkumpul di belakang hotel di Soi Sukhumvit 11 setelah melihat postingan di media sosial, menunggu kelompok Filipina kembali.
"Mereka saling tidak suka saat bertemu, mungkin karena perbedaan ras dan pendapat," kata Chinkham.
"Pesan-pesan diposting di media sosial, orang-orang berkumpul dan tawuran terjadi seperti yang terlihat di video," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Polisi sejauh ini belum mengajukan tuntutan apa pun terhadap mereka yang terlibat. Polisi masih mengumpulkan dan mengkaji bukti-bukti, seperti rekaman CCTV dan body camera polisi saat kejadian.
"Polisi akan secepatnya mengidentifikasi sebanyak mungkin mereka yang terlibat dalam kejadian itu," ujarnya.