Keluarga Bantah Pengakuan Dhio Daffa: Dia Banyak Bohongnya

29 November 2022 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
Rumah keluarga di Magelang yang tewas diracun. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rumah keluarga di Magelang yang tewas diracun. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sakit hati diminta menanggung utang orang tua disebut jadi motif Dhio Daffa (22) tega menghabisi nyawa orang tua dan kakak kandungnya.
ADVERTISEMENT
Namun Sukoco (69), kakak kandung Heri Riyani (54), atau ibu kandung pelaku sekaligus korban, tidak percaya dengan pengakuan Daffa.
Sukoco mengatakan, adik dan adik iparnya merupakan keluarga berada. Suami Heri merupakan seorang pensiunan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Kabupaten Grobogan.
"Enggak mungkin kalau masalah ekonomi, saya tahu mereka sangat mapan. Tidak pernah cerita lagi susah ekonomi atau gimana atau punya utang. Suaminya juga baru 2 bulan pensiun," ujar Sukoco kepada wartawan, Selasa (29/11).
Ia juga membantah ayah Daffa sakit. Selama ini keduanya dalam kondisi kesehatan yang bagus.
Justru menurutnya, anak bungsu keluarga itu yang bermasalah. Kepada dirinya, Heri Riyani kerap mengeluhkan perilaku Dhio Daffa. Pria itu disebut kerap membuat masalah.
ADVERTISEMENT
"Sering buat masalah. Sempat adik saya ngomong bulan ini saya harus bayarin Dhio Rp 32 juta ngakunya untuk kursus. Itu anak memang suka ngaku-ngaku, katanya kerja tapi enggak ada buktinya. Katanya kuliah di Yogya, tapi juga enggak ada buktinya. Banyak bohongnya dia," ungkap Sukoco.
Suasana rumah TKP pembunuhan 1 keluarga di Kabupaten Magelang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Hal senada juga dikatakan Kepala Desa Mertoyudan, Eko Sungkono. Eko mengatakan, keluarga korban dikenal sebagai keluarga yang mapan dan kecukupan.
"Orang punyalah. Mobilnya saja ada 3, rumahnya bagus. Sedang bangun rumah juga," ungkap Eko.
Ketiga korban juga disebut sebagai pribadi yang baik dan ramah. Ayah pelaku yang juga korban juga tidak terlihat memiliki sakit fisik.
"Orangnya baik dan ramah. Tidak kelihatan kalau sakit, aktivitas seperti biasa. Jalan-jalan atau nyapa-nyapa seperti biasa," kata Eko.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan di lapangan, rumah korban terlihat cukup besar dan memiliki dua lantai. Dari luar pagar juga terlihat satu mobil keluarga.
Saat ini garis polisi masih terpasang di depan rumah yang terletak di Dusun Prajenan RT/RW 10/01 Desa Mertoyudan Kabupaten Magelang.