Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Keluarga Bocah SD yang Tewas Dibunuh Temannya Tak Mau Tuntut Pelaku
24 Juli 2018 20:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Dua bocah sekolah dasar (SD) di Garut terlibat duel maut. Dalam percekcokan karena hal sepele itu, salah satu bocah tewas akibat ditusuk gunting pada bagian kepala dan punggung. Setelah insiden yang terjadi pada Jumat (20/7) tersebut, keluarga korban lebih memilih menyelesaikan masalah tersebut dengan jalan kekeluargaan.
ADVERTISEMENT
"Orang tua mana yang tidak sedih ketika mendapat kabar anaknya meninggal dunia, tapi saya sudah ikhlas menerima atas kejadian yang terjadi ini. Saya tidak akan menuntut apapun dari keluarga korban dan saya sudah membuat perjanjian dengan keluarga HI agar kejadian ini diselesaikan secara kekeluargaan saja," ujar Feri (38) di kediamannya di Kampung Barukai, Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Selasa (24/7).
Menurut Feri, insiden yang merenggut nyawa anaknya yang masih berusia 12 tahun itu adalah sebuah musibah. Selain itu, setelah kejadian pihak keluarga pelaku juga masih memiliki maksud baik. Menurut Feri, kebaikan keluarga pelaku bisa dilihat ketika mereka mengantarkan anaknya untuk ke rumah sakit.
"Selain itu juga kan terduga pelaku pembunuhan ini usianya masih di bawah umur dan tidak sepantasnya mendapatkan hukuman yang sama dengan orang dewasa. Orang tua pelaku juga selama ini selalu mendampingi saya saat harus bolak balik ke rumah sakit, jadi saya tidak akan menuntut apapun," Imbuh Feri.
ADVERTISEMENT
Duel maut bocah SD tersebut terjadi pada Jumat (20/7) lalu di Kecamatan Cikajang, Garut. Duel tersebut pecah setelah pelaku menuduh korban mengambil salah satu buku pelajaran miliknya. Perkelahian itu terjadi ketika keduanya sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Saat percekcokan semakin panas, karena merasa terdesak, pelaku yang menuduh korban mengambil bukunya itu mengeluarkan gunting dari ranselnya. Tak lama kemudian, pelaku menusukkan gunting tersebut ke bagian punggung dan kepala bagian kiri korban.
Korban yang mengalami luka tusukan itu sempat mendapat perawatan di Puskesmas. Namun pada hari Minggu (22/7), korban mengeluh sakit dan tak lama setelah itu korban jatuh pingsan. Kemudian korban dibawa ke klinik untuk mendapatkan perawatan. Belum sempat mendapat perawatan, korban sudah dinyatakan meninggal.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut baru tercium polisi pada Senin (24/7) sore, setelah seorang warganet mengunggah foto korban ke media sosial. Karena pihak keluarga tak kunjung melaporkan peristiwa itu, kemudian polisi turun ke lokasi guna melakukan penyelidikan. Dalam penyelidikan, polisi berhasil menyita seragam korban dan gunting yang digunakan pelaku.