Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Keluarga Casis Bintara yang Dibunuh Oknum TNI AL Diperas Nyaris Rp 400 Juta
31 Maret 2024 18:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Keluarga calon siswa (Casis) Bintara bernama Iwan Sutrisman yang dibunuh oknum TNI AL berinisial Serda AAM mengaku diperas nyaris Rp 400 juta oleh pelaku. Uang tersebut terdiri dari jaminan kelulusan Iwan yang dijanjikan oleh Serda AAM hingga biaya transportasi untuk mengikuti pelantikan.
ADVERTISEMENT
"Itu uang berbunga [yang diambil], uang koperasi. Kerugian untuk Serda itu hampir Rp 400 juta sama bunga [pinjaman]. Semua di CU (Credit Union), koperasi, belum terbayarkan," kata tante kandung korban, Yanikasi Telaumbanua, kepada kumparan, Minggu (31/3).
"Itu yang menyayat hati kami. Anak kami sudah hilang nyawa, harta benda dirampas," sambungnya.
Jika dirinci, biaya yang telah dikeluarkan oleh keluarga korban adalah:
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Yanikasi, Serda AAM juga mengambil sejumlah uang yang ada di rekening Iwan. Namun ia tak merinci berapa jumlahnya.
"Dicurinya lagi uang di Iwan Sutrisman karena kami kasih uang juga sama dia (Iwan), 'Siapa tahu kamu kesusahan anakku, kamu ambil uang itu di rekeningmu ya, Nak'. [Waktu] dicetak rekening korannya, 26 Desember [2022], diambilnya uang si Iwan [oleh Serda AAM]," ungkap Yanikasi sambil terisak.
Terungkap Setelah Setahun
Serda AAM sebenarnya sudah membunuh Iwan pada Desember 2022 lalu. Namun kasus ini baru terungkap pada Maret 2024 setelah keluarga korban yang merasa curiga lapor.
Selama ini keluarga Iwan percaya jika Iwan sedang mengikuti pendidikan Bintara. Apalagi Serda AAM sempat mengirimkan foto Iwan berpakaian TNI lengkap. Belakangan baru diketahui jika foto tersebut adalah editan.
ADVERTISEMENT
Serda AAM pun sudah ditetapkan menjadi tersangka sejak Kamis (28/3) lalu dan ditahan di Polisi Militer (Pom) Lantamal II Padang. Ia terancam hukuman mati.