Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Keluarga di Lampung Tak Persoalkan Kematian Jefri
19 Februari 2018 17:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Keluarga mendiang Muhammad Jefri , terduga teroris yang meninggal setelah ditangkap Densus 88, membantah adanya penolakan untuk penguburan. Ayah Jefri, Mukri, menyebutkan masyarakat Kota Agung, Tanggamus, Lampung, mengizinkan pemakaman anaknya berlangsung di pemakaman umum setempat.
ADVERTISEMENT
Mukti mengaku sempat khawatir dengan lokasi pemakaman Jefri. Namun, hingga proses pemakaman selesai tidak ada penolakan dari warga Kota Agung.
"Kami sebagai orang tua dan keluarga dari almarhum M. Jefri mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat lingkungan Kota Agung yang telah berbesar hati untuk menerima dan mengizinkan kami memakamkan jenazah anak kami Muhammad Jefri di pemakaman umum Kota Agung," kata Mukti dalam keterangan yang diterima kumparan (kumparan.com), Senin (19/2).
Mukti juga membantah adanya kabar polisi telah menghalangi keluarga untuk memeriksa kondisi fisik Jefri. Dia mengatakan, keluarga sudah menerima kepergian Jepri.
"Kami memohon untuk berhenti melakukan berbagai upaya atau melemparkan fitnah yang tidak pada tempatnya untuk melakukan otopsi ulang dengan membongkar makam dan sebagainya karena sebagai orang tua kami sudah mengikhlaskan perjalanan takdir anak kami," sebut Mukti.
ADVERTISEMENT
Mengenai penyebab kematian, Mukti percaya dengan pengumuman dari Mabes Polri. Tudingan anaknya terlibat dalam kelompok teroris juga dia percayai.
"Kami percaya sepenuhnya atas bukti bukti keterlibatan anak kami almarhum Muhammad Jefry dalam jaringan terorisme serta penjelasan sebab-sebab kematian dalam proses penangkapan yang bukan disebabkan oleh akibat adanya kekerasan fisik melainkan Akibat serangan jantung," ujarnya.
Muhammad Jefri adalah terduga teroris yang ditangkap pada pada Rabu (7/2) pukul 15.17 WIB di Indramayu, Jawa Barat. Ia diduga terlibat sejumlah aksi teror di Mapolres dan Mako Brimob Toli-Toli, Sulawesi Selatan.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, Jefri mengalami serangan jantung karena ada penyakit jantung menahun. penyebab kematian Jefri diketahui setelah ada otopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Namun, Setyo tidak menunjukan bukti hasil otopsi..
ADVERTISEMENT
Jenazah Jefri sudah diserahkan polisi kepada istri dan ayah kandungnya pada Jumat (9/2). Pemakaman Jefri berlangsung di Tanggamus, Lampung.