Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Keluarga Diponegoro Punya Permintaan Khusus soal Keris yang Dikembalikan Belanda
12 Maret 2020 7:55 WIB
ADVERTISEMENT
Keluarga Pangeran Diponegoro menyambut baik pulangnya keris milik Pangeran Diponegoro. Tapi ada sedikit yang berbeda, pihak keluarga meyakini keris yang dikembalikan sebagai keris Nogo Sosro, bukan Nogo Siluman.
ADVERTISEMENT
Dan untuk mengetahui detail komponen keris, pihak keluarga mengusulkan agar dilakukan uji logam.
Usul tersebut sebelumnya sudah disampaikan kepada Sri Margana, Ketua Departement Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga tim ahli yang melakukan verifikasi keris tersebut sebelum berangkat ke Belanda.
"Uji logam sudah saya usulkan ke Pak Margana. Ketika Pak Margana mau berangkat kontak saya. Saya beri saran kalau bisa ketemu dulu dengan satu ahli keris karena waktunya sudah mepet saya sarankan ke Mas Feri Febrianto. Tapi mungkin karena waktunya mendadak Pak Margana belum sempat," kata Roni Sodewo, keturunan ketujuh Pangeran Diponegoro di Sewon, Bantul Rabu (11/3).
Roni mengatakan dengan uji logam itu, empu-empu yang saat ini masih praktik bisa mengetahui dari tahun berapa keris itu berasal.
ADVERTISEMENT
"Itu ahli-ahli empu-empu yang praktik bikin keris lah yang bisa menilai karena bahan keris hari ini dengan bahan keris zaman dulu apakah sama? Saya yakin pasti berbeda. Setiap era keris punya bahan yang berbeda," ujarnya.
"Keris segaluh itu bisa dilihat dari pasir malelo," ujarnya mencontohkan.
Selain itu perlu pula dilakukan penimbangan pada keris. Hal itu dilakukan agar jika dicurigai dipalsukan maka akan mudah melakukan pengecekan.
"Ditimbang karena itu untuk menghindari pemalsuan. Keris yang pulang itu berat segini taruh museum suatu saat kalau dicurigai itu dipalsukan itu tinggal nimbang beratnya pasti beda," kata dia.
Di sisi lain, Roni juga sempat bertanya-tanya kenapa kepulangan keris ini bersamaan dengan kunjungan Raja Belanda ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Betul atau tidak asli atau tidak keris yang pulang ke Indonesia kita menyambut baik. Meski ada tanda tanya juga. Kenapa pulangnya kok pas dibarengkan Raja Belanda ke Indonesia apakah diplomatik atau apa mudah-mudahan tidak," ujarnya.
Dia juga mengaku tidak ada perasaan spesial ketika melihat foto keris tersebut. Padahal dia biasanya selalu menangis ketika melihat peninggalan Diponegoro.
"Kalau ditanya tentang feeling. Ketika saya melihat foto tombak Diponegoro yaitu Kyai Rondan, terus pelana kudanya, tongkatnya itu saya bisa nangis. Tetapi lihat yang ini (Keris Nogo Siluman) kok saya biasa-biasa saja," pungkasnya.