Keluarga Eks Kepala BPN Badung Tegaskan Tak Pernah Dapat Intimidasi

2 September 2020 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kakak almarhum Tri Nugraha, Dewi Anggraini, di TPU Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/9). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kakak almarhum Tri Nugraha, Dewi Anggraini, di TPU Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/9). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Badung dan Denpasar Tri Nugraha dimakamkan di TPU Cikutra, Kota Bandung, pada Rabu (2/9). Dia ditemukan tidak bernyawa diduga akibat bunuh diri dengan pistol di kamar mandi Kejati Bali.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman yang dihadiri sejumlah kerabat itu. Tri diketahui meninggalkan dua anak, satu cucu, dan satu istri.
Ditemui setelah prosesi pemakaman, kakak almarhum, Dewi Anggraini, mengatakan Tri dikenal sebagai sosok yang baik.
"Dia adik yang baik buat kami, yang cukup bertanggung jawab," kata dia.
Eks Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Denpasar dan Badung Tri Nugraha dimakamkan di TPU Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/9). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Almarhum dikenal pula sebagai sosok yang ceria. Tak ada prasangka apa pun yang dirasakan keluarga sebelum kematian almarhum. Menurut Dewi, keluarga terakhir kali berkomunikasi dengan almarhum pada Sabtu (29/9) lalu. Ketika itu, keluarga berbincang sebagaimana biasanya.
"Seminggu yang lalulah, kami hari Sabtu masih ngobrol. Karena tiga bersaudara, jadi sering berkomunikasi," ucap dia.
Lebih lanjut, Dewi menyatakan, keluarga tidak menerima intimidasi dari pihak mana pun berkaitan dugaan kasus gratifikasi dan pencucian uang yang mendera Tri. "Enggak ada intimidasi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Tri Nugraha (53) diduga melakukan bunuh diri di toilet lantai II Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, Senin (31/8) sekitar pukul 19.40 WITA.
Ia diduga melakukan bunuh diri dengan senjata api sesaat akan dibawa turun untuk dilakukan penahanan. Setelah peristiwa itu, ia sempat dilarikan ke RS Bros International, namun nyawanya sudah tak terselamatkan dan langsung dilakukan autopsi di RSUP Sanglah Denpasar.