Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Keluarga Iwan Boedi Surati Jokowi: Kami Mohon Keadilan dari Petinggi Negara
3 November 2022 15:39 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Surat itu dibacakan keluarga di Gereja Santo Ignatius Loyola Banjardowo, Kota Semarang. Anak pertama Iwan, Theresia Alfita Saraswati, ikut membacakan surat itu didampingi ibu dan ketiga adiknya.
Usai pembacaan surat, Saras mengatakan langkah itu ditempuh demi mendapatkan atensi dari Presiden Jokowi. Rencananya surat ini dikirimkan hari ini.
"Surat akan kami kirimkan hari ini. Kami memohon keadilan dan atensi dari petinggi negara atas kasus ini dituntaskan tanpa intervensi," kata Saras.
Berikut isi surat lengkap dari keluarga Iwan Boedi
Semarang 3 November 2022
Kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
Kami mohon keadilan bagi keluarga almarhum Paulus Iwan Boedi Prasetijo, ASN Bapenda Semarang yang dibunuh dan dimutilasi sehari sebelum memberikan keterangan terkait dugaan korupsi kasus hibah tanah di Mijen.
ADVERTISEMENT
Dengan hormat kami yang bertandatangan di bawah ini keluarga Paulus Iwan Boedi Prasetijo. Selanjutnya disebut almarhum yang diwakili oleh saya, Saras putri pertama almarhum.
Mohon kiranya bapak presiden berkenan memberikan perhatian lebih kepada kejadian yang menimpa almarhum. Kami sebelumnya keluarga yang harmonis yang penuh kehangatan, bagi keluarga almarhum adalah sosok yang penuh tanggungjawab, bijaksana dan penyayang.
Kepergian almarhum di tangan makhluk yang bernama manusia penuh keserakahan yang tidak bisa menggunakan akal budi dan nuraninya sungguh menjadi pukulan berat bagi kami
Sampai saat ini kepala almarhum, representasi wajah yang kami lihat tiap hari dan selamanya akan kami kenang belum dapat ditemukan. Saat ini hanya keadilan yang kami harapkan.
Kami percaya tim gabungan Polrestabes Semarang dan Polda Jateng masih berupaya keras menuntaskan kasus kematian almarhum. Namun, di tengah upaya tersebut masih banyak menemukan kendala karena dugaan keterlibatan anggota militer dalam kasus pembunuhan ini.
ADVERTISEMENT
Kami keluarga korban agar kasus yang diduga melibatkan alat negara tersebut, dikawal dan diselesaikan seadil-adilnya. Sudah hampir dua bulan kasus ini masih bergulir dan para pelaku masih belum bisa diadili.
Kami dengan hormat agar kasus ini dituntaskan tanpa intervensi dari berbagai pihak yang ingin menutupi kesalahan keji para pelaku.
Mohon untuk dilihat kepedihan keluarga almarhum, bapak presiden. Saat ini yang bisa membuat kami kuat untuk terus menjalani kehidupan hanya melihat para pelaku bertanggung jawab di hadapan hukum atas perbuatan biadab mereka atas nyawa berharga almarhum.
Bersama surat terbuka ini kami memohon bapak presiden dapat memberikan arahan kepada jajaran menteri atau kepala lembaga terkait untuk menyelesaikan kasus hukum baik yang melibatkan almarhum berkenaan dengan pemeriksaan polisi sebelum wafatnya almarhum.
ADVERTISEMENT
Maupun yang berkaitan dengan dugaan penghilangan nyawa almarhum, guna menemukan pelaku tindak pidana sebagaimana diduga telah dilakukan.
Di mana hal dimaksud kami pandang perlu guna memenuhi rasa keadilan kami dan masyarakat luas.
Demikian atas perhatian Bapak Presiden RI kami ucapkan terima kasih.
Tembusan :
Sekretaris Kabinet RI
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Menteri Dalam Negeri
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Kapolri
Jaksa Agung
Ketua Komnas HAM
Ketua LPSK
Kompolnas
Wali Kota Semarang
Iwan Boedi ditemukan tewas dalam kondisi hangus terbakar bersama motor dinasnya di lahan kosong kawasan Marina, Semarang, pada 8 September 2022. Pembunuhnya juga memutilasi korban.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 24 Agustus 2022, ia dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. Padahal harusnya ia diperiksa menjadi saksi kasus korupsi pada 25 Agustus 2022.
Meski tak lagi utuh, jenazah Iwan akhirnya dimakamkan.
Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan sehingga motif pembunuhan masih misterius.
Pelaku pembunuhan diduga orang yang terlatih dan mengetahui situasi sepi Marina. Tidak ada CCTV di lokasi temuan jenazah yang bisa membantu penyelidikan polisi.