Keluarga Kopilot Rimbun Air: Kami Menerima, Ini Sudah Ketentuan Allah

16 September 2021 20:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban jatuhnya Pesawat Rimbun Air. Foto: Instagram/@penkostrad
zoom-in-whitePerbesar
Korban jatuhnya Pesawat Rimbun Air. Foto: Instagram/@penkostrad
ADVERTISEMENT
Suasana duka menyelimuti rumah keluarga kopilot Rimbun Air, Fajar Dwi Saputra (26), di Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi. Deretan karangan bunga memenuhi bagian depan rumah keluarga Fajar.
ADVERTISEMENT
Sri Purwati, ibunda Fajar, mengatakan keluarga sudah ikhlas atas kecelakaan yang menimpa anaknya itu. Karena menurut dia, ini sudah ketentuan Allah SWT.
"Kalau kita keluarga besar harus menerima, ini sudah ketentuan Allah. Jadi kita menerima," ujar Sri di rumahnya, Kamis (16/9). Fajar telah menikah dan memiliki anak laki-laki yang usianya masih 10 bulan. Sebelum terbang, pada Rabu (15/9) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, Fajar melakukan video call dengan istrinya.
Suasana rumah kopilot Rimbun Air Fajar Dwi Saputra (26) di Pondok Gede, Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
Sri mengatakan, Fajar video call untuk melihat anaknya yang sudah tertidur. Rasa kangen sang bapak kepada anaknya tak bisa dibendung lagi.
Sri tak menyebut berapa minggu sekali atau bulan sekali Fajar pulang ke Bekasi untuk bertemu anak dan istrinya itu.
ADVERTISEMENT
Pesawat kargo Rimbun Air jatuh di hutan Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Rabu (15/9) pagi. Pesawat itu sebelumnya hilang kontak sekitar pukul 07.37 WIT saat terbang dari Nabire ke Distrik Sugapa dengan membawa bahan bangunan.
Di dalam pesawat perintis itu ada 3 kru. Mereka adalah Kapten Mirza (Pilot), Fajar Dwi Saputra (Kopilot), dan Iswahyudi (Teknisi). Ketiganya tewas.