Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Keluarga Korban: Rusdi Kirana Gagal, Lion Air Tak Empati
5 November 2018 11:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Keluarga korban jatuhnya Lion Air JT-610 mencurahkan perasaan dalam forum pertemuan dengan Basarnas, KNKT, Menteri Perhubungan termasuk pihak Lion Air di Hotel Ibis Sentral Cawang, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Salah satu keluarga korban bernama Najib Furqoni yang merupakan ayah Shandi Johan Ramadhan, menyampaikan terima kasih atas kinerja tim SAR gabungan. Namun dia mengeluhkan kinerja maskapai Lion Air.
"Kami tersanjung begitu cepat Bapak-bapak datang ke sana, dan saya ikuti saat saya mendengar lost contact. Bapak Syahrul Anto (penyelam yang meninggal) pahlawan bagi kami, tapi tidak untuk Lion Air," ucap Najib di Hotel Ibis Sentral Cawang, Senin (5/11).
"Maka khususnya Rusdi Kirana saya anggap gagal, maaf saya tidak ingin jadi provokator dan perdebatan," imbuhnya.
Rusdi Kirana, pemilik Lion Air yang kini menjabat Dubes RI di Malaysia, juga hadir dalam jumpa pers tersebut. Rusdi telah menemui keluarga korban Lion pada 31 Oktober 2018, dua hari setelah pesawat jatuh ke laut pada 29 Oktober.
ADVERTISEMENT
Kekesalan Najib itu terkait dengan kinerja Lion Air yang dianggap buruk dengan banyaknya kecelakaan, dan terakhir jatuhnya pesawat yang mengangkut 189 penumpang dan kru pesawat.
"Saya ingin perhatian Pak Rusdi dan tim, ini kejadian yang keberapa kali," ucap Najib.
Tak hanya itu, Najib juga kesal karena hingga saat ini dia tidak pernah dihubungi oleh pihak Lion Air. Padahal, pihak maskapai yang paling bertanggung jawab atas peristiwa ini.
"Saya tidak pernah dihubungi sampai saat ini dari Lion. Jangankan empati, telepon pun tidak. Kalau Lion mau presentasi uang, itu kewajiban Lion, aturan itu. Tapi kami perlu dirangkul, tidak ada sedikit pun telepon," paparnya.
ADVERTISEMENT