Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Sempat Dapat Ancaman Usai Ingin Temui Jokowi

25 Juli 2023 18:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan datang dengan membawa bunga dan poster wajah para korban untuk dipasang di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (4/6/2023).
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan datang dengan membawa bunga dan poster wajah para korban untuk dipasang di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (4/6/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Viral sejumlah emak-emak berseteru dengan petugas keamanan saat Presiden Jokowi berkunjung ke Kabupaten Malang pada Senin (24/7).
ADVERTISEMENT
Emak-emak itu merupakan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Mereka ingin menunjukkan kepada Jokowi foto anaknya yang tewas dalam tragedi tersebut.
Salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Devi Athok, mengaku dirinya dan keluarga korban lainnya mendapat tekanan dari pihak aparat usai kejadian itu.
"Saya di rumah dikepung intel Polres Kepanjen dan intel TNI. Tiga ibu-ibu itu, mereka bersembunyi di perumahan. Diteror sama anggota TNI," ujar Devi, Selasa (25/7).
Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban, Anjar Nawan Yusky, berpendapat aksi yang dilakukan oleh keluarga korban itu merupakan bagian dari kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat yang dijamin oleh konstitusi.
"Aksi tersebut spontan dilakukan mungkin karena keluarga korban sudah cukup jengah 9 bulan berupaya mencari keadilan namun mereka merasa belum mendapatkannya," ucap Anjar.
ADVERTISEMENT
"Mereka sebagai rakyat ingin berkeluh kesah dengan presiden karena kasus Kanjuruhan belum diusut tuntas," lanjutnya.
Soal Presiden Jokowi memerintahkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk menindaklanjuti aduan mereka, pihaknya siap untuk berdialog terkait tuntutan mereka.
"Kalau pun benar pihak istana berkenan mengundang/menemui keluarga korban tentu akan disambut dengan sukacita. Kami ingin ada ruang dialog dengan Presiden dengan harapan ada jalan terbaik dan berkeadilan bagi korban," terangnya.
Kemudian, mengenai kabar Jokowi tak berhasil bertemu dengan keluarga korban di Malang, pihaknya juga tidak mendapat undangan tersebut.
"Saya pastikan tidak ada," tegas dia.
Pihaknya hanya menerima permohonan maaf dari pihak TNI usai keluarga korban berseteru dengan pihak keamanan.
"Justru hanya dari pihak TNI yang ada di video sudah bertemu dengan ibu keluarga korban untuk meminta maaf atas kejadian tersebut dan mereka sudah saling memaafkan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Andai istana mengundang kami untuk dialog, tentu keluarga korban sudah sangat siap untuk berangkat dan hadir ke istana," imbuhnya.