Keluarga Minta Autopsi Taruna STIP Jakarta yang Tewas Dianiaya Senior

4 Mei 2024 1:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumbur Aritonang, perwakilan keluarga taruna STIP tewas dianiaya senior di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/5/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tumbur Aritonang, perwakilan keluarga taruna STIP tewas dianiaya senior di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/5/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika (19), tewas diduga dianiaya seniornya, Jumat (3/5). Ada luka lebam di tubuh korban, keluarga pun meminta RS Polri Kramat Jati melakukan autopsi.
ADVERTISEMENT
"Hari ini autopsi belum dilakukan, rencana akan dimulai besok. Kami keluarga masih kedatangan tamu dari STIP juga yang turut berduka atas peristiwa ini," kata perwakilan keluarga Putu, Tumbur Aritonang kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/5) malam.
Autopsi, lanjut Tumbur, perlu dilakukan untuk mengungkap penyebab kematian. Selain itu, hasil autopsi juga akan dijadikan sebagai barang bukti dalam kasus ini.
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Foto: Jonathan Devin/kumparan
"Jadi kami mau sampaikan juga di sini pemberitaan-pemberitaan di luar sana bahwasanya meninggal karena penganiayaan. Jadi memang itu semua akan dibuktikan dengan adanya autopsi, namun secara kasat mata memang ada luka-luka lebam di bagian dada dan lengan," bebernya.
Senior Terduga Pelaku Ditangkap
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arief Setyawan, mengatakan senior korban yang diduga sebagai pelaku penganiayaan kini sudah ditangkap.
ADVERTISEMENT
"Sudah (senior ditangkap)," kata Gidion kepada wartawan, Jumat (3/5).
Namun, Gidion masih enggan merinci jumlah pelaku yang menganiaya korban. Sejauh ini, ada sejumlah saksi yang dimintai keterangan.
"Sementara masih dilakukan pemeriksaan ya nanti ada mengerucut mengarah pada siapa yang melakukan kekerasan terhadap korban," ungkap Gidion.
"Sambil berjalan ya pemeriksaan, ya kita hari ini bisa memeriksa 10 orang lebih untuk menceritakan peristiwa yang terjadi," tambah dia.
Korban diduga dianiaya di salah satu toilet kampus hingga tewas pada Jumat (3/5) pagi.