Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Keluarga Minta Kematian Rindu Usai Squat Jump 100 Kali Diusut Tuntas
2 Oktober 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Keluarga Rindu Syahputra Sinaga (14), siswa SMP N 1 STM Hilir yang disebut-sebut tewas lantaran hukuman squat jump 100 kali meminta polisi mengusut tuntas kasus kematian anak mereka.
ADVERTISEMENT
“Harapannya diusut tuntas saja. Orang tua pun besar harapan sama dia,” kata Paman Rindu, Makmur Padang, pada Rabu (2/10).
“Besar harapan dia jadi kelak tulang punggung karena orang tuanya yang laki-laki, ayahnya sakit-sakitan,” sambungnya.
Keluarga menduga kuat bahwa hukuman squat jump menjadi penyebab kematian Rindu. Apa lagi, Rindu sempat mengeluhkan soal hukuman itu.
Selain itu, Rindu juga tak punya riwayat penyakit. Bahkan, ia tergolong jarang sakit.
“Kalau riwayat penyakit setahu aku seperti jantung enggak ada setahu aku. Iya, sehat, keseharian dia sama seperti anak pada umumnya keseharian pulang sekolah, paling bantu mamaknya menyuci piring, jarang sakit,” kata dia.
Polisi lakukan ekshumasi
Polisi juga telah mengekshumasi jasad Rindu pada Selasa (1/10) kemarin untuk mengetahui penyebab tewasnya Rindu.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, polisi membutuhkan waktu 3 hingga 4 minggu untuk membeberkan hasilnya. Selain itu, polisi juga sudah memeriksa 9 saksi dalam kasus ini.
Rindu sebelumnya tewas pada Kamis (26/9). Seminggu sebelumnya, Kamis (19/9), Rindu dihukum guru agamanya, SW, karena tak menghafal nama-nama nabi di Alkitab dengan squat jump 100 kali.
Esok harinya, Rindu mulai sakit dan kondisinya memprihatinkan. Ia sudah dibawa berobat ke klinik hingga akhirnya meninggal di RS Sembiring, Deli Serdang.