Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Keluarga Natasya soal Mantan Penyiram Air Keras di Malam Natal: Pelaku Toxic
27 Desember 2024 16:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tarida Hutagalung, tante dari Natasya Hutagalung, mahasiswi Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (APMD) Yogyakarta tak menyangka keponakannya jadi korban penyiraman air keras yang diotaki mantan pacarnya, Belly Villsen (25 tahun).
ADVERTISEMENT
Natasya disiram air keras oleh orang suruhan Belly yang merupakan mahasiswa S2 Fakultas Hukum Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Belly sama seperti Natasya, berasal dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
"Kami juga keluarga tidak menyangka bahwasanya si pelaku ini adalah teman yang pernah dekat dengan anak kami ini, yang mana pelaku ini dari daerah kami sini juga," kata Tarida dihubungi, Jumat (27/12).
Tarida bercerita, saat masih pacaran 2022 silam, Belly pernah berkunjung ke rumah opungnya Natasya. Mereka lalu putus Agustus 2024 lalu.
"Nah kabar yang kami dengar dari anak kami ini (Natasya), karena kami pun tidak bisa berbicara banyak karena dia belum bisa bicara banyak. Belly ini ingin balikan kembali, akan tetapi Tasya ini tidak mau. Sehingga terjadi lah penyiraman air keras ini," katanya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan cerita dari teman Natasya pula, keluarga jadi tahu Belly merupakan tipe lelaki yang toxic dalam menjalin hubungan.
"Orangnya katanya toxic, pada hakikatnya kami pun keluarga belum tahu secara dalam akan tetapi katanya suka mengatur, misalnya sesuatu harus video call ke dia dulu," katanya.
"Jadi mungkin Tasya ini merasa sudah enggak cocok sehingga enggak mau balikan lagi, tetapi si Belly katanya memang mengajak balikan terus, tetapi Tasya tidak mau," katanya.
Keluarga Natasya berharap Belly dan Satim (eksekutor orang suruhan Belly) dihukum berat seperti dibalas siram air keras atau dipenjara seumur hidup karena telah merusak masa depan Natasya.
Belly sebelumnya ditangkap oleh Polresta Yogyakarta. Dia merupakan dalang penyiraman air keras kepada Natasya di indekosnya pada malam Natal 24 Desember lalu.
ADVERTISEMENT
Belly dan Natasya sama-sama berasal dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Keduanya menjalin asmara sejak 2021. Namun pada Agustus 2024 mereka putus. Belly tak terima diputus Natasya berulang kali meminta balikan.
Gelap mata membuat Belly berbuat nekat. Berbekal akun Facebook, dia membuka lowongan kepada siapa saja yang mau bekerja membantunya menyakiti Natasya.
Di lowongan yang dia bagikan di Facebook, Belly berpura-pura menjadi perempuan bernama Senlung yang rumah tangganya dirusak pelakor. Di situ dia kenal dengan Satim, pemuda serabutan asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Satim meminta upah Rp 7 juta untuk aksi penyiraman air keras.