Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Keluarga Rayakan Ulang Tahun Bagong Kussudiardja dengan Berziarah
9 Oktober 2017 12:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Hari ini Google menampilkan seniman Indonesia, Bagong Kussudiardja, sebagai tokoh Google Doodle, tepat di hari ulang tahunnya yang ke-89. Keluarga yang mengaku senang dan bangga dengan penghormatan yang dilakukan Google ini, berencana untuk merayakan hari jadi Bagong dengan berziarah ke makamnya.
ADVERTISEMENT
"Kami ikut senang, bangga, dan nanti sore kami jadi teringat untuk nyekar, karena hari ini tepat ulang tahunnya Pak Bagong," ujar putra Bagong, seniman Butet Kertaradjasa, saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Senin (9/10).
Bagong meninggal dunia pada 15 Juni 2004 karena sakit diabetes, jantung, dan hipertensi, pada usia 75 tahun.
Butet melihat sosok Bagong sebagai figur ayah yang baik. Dia mengaku bangga kepada Bagong, yang mededikasikan hidupnya menekuni seni dan budaya Indonesia. Karyanya yang banyak terinspirasi dari keindahan budaya Indonesia, menunjukkan kecintaan Bagong kepada budaya Tanah Air.
"Beliau seniman, orang tua yang baik, memiliki kepedulian serius kepada kebudayaan dan pendidikan," kata Butet mengenang sang ayah.
Dunia seni juga mengalir deras di tubuh anak-anak Bagong. Butet yang dikenal sebagai seniman teater ini sejak tahun 2004 tercatat sebagai ketua Yayasan Bagong Kussudiardja yang berkantor di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Yayasan ini memiliki tujuan untuk membangun manusia Indonesia melalui seni, sebagaimana keinginan Bagong yang ingin memajukan seni dan kebudayaan Tanah Air. Anak Bagong lainnya yang berkecimpung di bidang seni adalah Djaduk Ferianto, yang dikenal sebagai musikus, sutradara, dan aktor.
ADVERTISEMENT
Penghormatan Google untuk Bagong, sangat diapresiasi pihak keluarga. Butet berharap akan banyak lagi tokoh Indonesia yang ditampilkan Google, sehingga publik mengenal kontribusi yang pernah mereka lakukan untuk dunia.
"Untuk kami keluarga, ya senang karena ini merupakan penghormatan dunia kepada orangtua saya, menarik ketika menjadi pengetahuan bersama tentang tokoh yang ada di Indonesia," kata Butet.
Bagong merupakan seorang koreografer dan pelukis Indonesia, yang sudah memulai kariernya sebagai penari Jawa klasik sejak tahun 1950-an. Dirinya berkenalan dengan seni tersebut melalui Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang dipimpin oleh seniman tari ternama, Pangeran Tedjokusumo.
Semasa hidup, Bagong mendedikasikan kecintaanya pada seni dan budaya, dengan mendirikan Pusat Latihan Tari (PLT) pada 5 Maret 1958 dan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja pada 2 Oktober 1978.
ADVERTISEMENT
Sebagai koreografer, sudah lebih dari 200 tari dia ciptakan, dalam bentuk tunggal atau massal. Karyanya antara lain tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, dan Kebangkitan dan Kelahiran Isa Almasih (1968), juga Bedaya Gendeng di tahun 1980-an.