Keluhan Mardiono Soal Suara PPP Turun: Saya Sudah Kerahkan Semua Kemampuan Saya

14 Desember 2024 2:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono pada konferensi pers Menanggapi sikap Mahkamah Konstitusi terkait gugatan PHPU PPP di Kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu (22/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono pada konferensi pers Menanggapi sikap Mahkamah Konstitusi terkait gugatan PHPU PPP di Kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu (22/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono, mengakui suara yang diraup partainya terus turun. Hal tersebut terlihat dari perbandingan setiap pemilu ke pemilu lainnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengeluh, padahal ia sudah berkeliling Indonesia untuk mendongkrak elektabilitas partai tapi upayanya seakan tak berhasil.
"Saya juga mengerahkan segala kemampuan yang saya miliki termasuk apakah itu jaringan dan semua kekuatan politik yang kami mampu kami telah melakukan itu semua," jelas Mardiono, saat Mukernas II PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12).
"Namun apa daya situasi memang tidak mengizinkan untuk itu semua," sambungnya.
Mardiono meyakini, masyarakat kini lebih pragmatis. Tokoh yang punya solusi cepat dan praktis lebih dilirik oleh masyarakat.
Oleh karenanya, dia berharap PPP bisa ikut menyesuaikan diri dengan keadaan. Tak hanya bisa memberikan solusi praktis, namun juga turut membangun pondasi bagi masa depan bangsa.
ADVERTISEMENT
"Dialog yang terbuka, program kerja yang nyata, dan keberpihakan kepada kepentingan-kepentingan rakyat adalah cara kita merangkul masyarakat yang pragmatis tersebut," ungkapnya.
Meski begitu, Mardiono mengatakan, tak semua masyarakat punya pemikiran pragmatis. Masih banyak pula yang berjiwa nasionalis. Ia mengeklaim, sejumlah kader PPP di daerah masih bisa memenangkan pemilu.
"Artinya apa? Masih tersisa harapan-harapan itu. Oleh karena itu, saat ini kita memang sedang berada di titik yang paling memerlukan energi yang tinggi. Soliditas yang kuat dan kekompakan struktur organisasi di semua tingkatkan sangat kita perlukan," tutupnya.