Keluhan Warga DKI soal JAKI: Jangan Cuman Dicek Doang

8 Februari 2023 19:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengguna mengakses JakOne Pay di aplikasi JAKI, Senin (31/1/2022)..  Foto: Dok Bank DKI
zoom-in-whitePerbesar
Pengguna mengakses JakOne Pay di aplikasi JAKI, Senin (31/1/2022).. Foto: Dok Bank DKI
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta memiliki aplikasi penampung keluhan warga bernama Jakarta Kini atau JAKI.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini memungkinkan warga untuk curhat tentang segala permasalahan mulai dari birokrasi hingga keluhan terkait fasilitas sarana dan prasana untuk ditindaklanjuti secepatnya.
Namun, apakah aplikasi ini benar cepat tanggap menindak segala keluhan warga?
Salah satu warga RW 5 Kwitang Jakarta Pusat, Lala Mutiara (28) pernah menggunakan aplikasi JAKI untuk melaporkan parkir liar pengunjung bakmi di Kwitang di depan rumahnya.
Laporan itu Lala ajukan pada 26 April 2022. Laporan tersebut langsung diterima Kelurahan Kwitang di hari yang sama ia mengajukan laporan.
“Besoknya baru diproses. Terus kita menunggu, terus tanggal 28 April (statusnya) sedang dikerjakan petugas, terus ditindaklanjuti. Jadi ya gitu sistemnya,” kata Lala saat ditemui di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu (8/2).
ADVERTISEMENT
Pengguna mengakses JakOne Pay di aplikasi JAKI, Senin (31/1/2022).. Foto: Dok Bank DKI
Lala mengaku cukup puas dengan kinerja aplikasi tersebut, menurutnya JAKI cukup responsif dan cepat merespons keluhannya. Hanya saja, Lala tidak mendapatkan hasil nyata berupa tindak lanjut.
Ia mengaku tidak melihat petugas turun langsung menindak laporannya, kejadian parkir liar pun terus terulang.
“Sebenarnya menurut saya ide yang bagus sudah ada JAKI, ada satu platform yang menampung keluh kesahnya warga DKI Jakarta terutamanya. Tapi mungkin perlu banyak perbaikan. Nggak cuman dicek doang (laporanya),” tutur Lala.
Akhirnya kasus Lala dengan pihak pengelola parkir bakmi di Kwitang berakhir damai setelah Kelurahan Kwitang memfasilitasi mediasi hampir setahun kemudian, Rabu (8/2).
Mediasi ini juga baru dilakukan setelah Lala memviralkan kasus cek-coknya dengan juru parkir dan pengunjung di akun media sosial pribadinya.
ADVERTISEMENT
“Ya namanya sistem kan dia bukan hanya tentang sistem tapi soal human resources nya juga yaitu yang mungkin harus dikoordinasikan juga. Hopefully dengan adanya si JAKI ini juga bisa lebih baik lagi prosesnya kita gitu kan, jadi benar-benar wadah agar kita bisa curhat nih ke pemerintah,” tutur Lala.