Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Keluhan Warga Macet di Jakarta, Tua di Jalan hingga Merasa Tak Produktif
10 April 2023 20:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Jakarta kian hari kian macet. Macetnya bahkan tak terelakkan. Banyak pengguna jalan mengeluh, tak sedikit dari mereka juga lelah lantaran pulang pergi ke kantor, kebanyakan waktu terbuang di jalan akibat terjebak macet.
ADVERTISEMENT
Ini dialami oleh Nina, warga Cibubur yang kerjanya di sekitar Jakarta Selatan. Kata dia, macet semakin parah pas bulan puasa saat ini. Untuk pulang misalnya di waktu pulang kerja sekitar pukul 4 sore, dia sampai menghabiskan waktu 3 jam di jalan.
"Marah kesal capek tapi yaudah ngga bisa apa apa. Sudah kerja masih macet-macetan. Sampai rumah udah nggak bisa ngapa-ngapain, istirahat doang. Merasa gak produktif," kata dia saat berbincang dengan kumparan, Senin (10/4).
Dia berharap transportasi publik di Jakarta dan wilayah sekitarnya semakin diperbanyak. Tujuannya adalah meminimalisir kemacetan dan orang beralih ke transportasi publik.
Hal senada dirasakan oleh Feridian, yang rumahnya di Jagakarsa dan berkantor di Palmerah. Saban hari dia kerja naik motor. Naik motor saja, kata dia, bahkan stuck di jalan.
ADVERTISEMENT
"Definisi tua di jalan saking kalau macetnya itu suka nggak gerak," kata Feridian. Dari rumahnya ke kantor normalnya hanya memakan waktu 30 menit. Tapi karena lebih sering macet, Feridian sampai kantornya itu bisa 1 jam 30 menit. Pulang -pergi totalnya bisa 3 jam.
"Lika-likunya itu nggak cuma harus ngadepin padatnya jalanan sih, tapi juga kadang harus ngadepin orang-orang yang bikin kesabaran habis, jadi kadang sudah stres karena macetnya, ditambah stres ngadepin orang-orang yang emang bikin emosi," ujar Feridian.
Nita, warga Bekasi, menceritakan sebenarnya sudah ada alternatif transportasi publik dari Bekas ke kantornya di kawasan Jakarta Selatan. Tapi, transportasi publik yang diharapkan dan fasilitasnya kurang mumpuni.
"Harus pintar-pintar tahu transportasi umum, supaya bisa sampai ke lokasi nggak muter-muter," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meresmikan Terminal Amplas dan Terminal Tanjung Pinggir di Kota Medan, Sumatera Utara, pada Februari kemarin juga sempat menyinggung soal kemacetan. Kata Jokowi, kemacetan sejatinya tak hanya terjadi di Jakarta.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan pentingnya fasilitas terminal bus yang baik karena kemacetan kini tak hanya terjadi di Jakarta.
"Kemacetan sekarang ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di luar Jakarta, kota-kota besar misalnya Medan, Bandung, Surabaya, Makassar, dan kota-kota besar lainnya mulai mengalami macet yang sudah mulai harus kita perhatikan," kata Jokowi, Kamis (9/2).
Menurut Jokowi, terminal bus saat ini tidak boleh kotor dan banyak preman seperti masa lalu. Sehingga dengan terminal bus yang baik, masyarakat diharapkan mau menggunakan transportasi massal.
ADVERTISEMENT
"Baik itu namanya bus antar kota, bus antar pulau, juga transportasi massal di kota-kota besar. Jakarta kita sudah mulai MRT, sebentar lagi LRT jadi, sebentar lagi kereta cepat antar kota Jakarta-Bandung juga selesai," ujarnya.
Berbagai cara dilakukan Pemprov DKI untuk mengurai kemacetan. Di antaranya yang dilakukan oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, di kawasan persimpangan perlintasan kereta Stasiun KRL Kalideres. Di sana, dilakukan uji coba satu arah.
Begitu juga dengan menambah rute armada Transjakarta. Bahkan, lembaga pemeringkat kemacetan dunia, TomTom Traffic Index, menobatkan Jakarta sebagai kota paling macet ke-29 di dunia selama tahun 2022.
Peringkat ini memburuk dibandingkan tahun 2021. Saat itu, Jakarta berada di peringkat 46. Semakin kecil peringkatnya, maka semakin parah kondisi kemacetannya.
ADVERTISEMENT
Heru Budi Hartono, mengaku baru mengetahui 'prestasi' baru yang diraih kota binaannya itu. Heru mengajak masyarakat untuk menggunakan Transjakarta sebagai salah satu solusi untuk mengurangi volume kendaraan agar kemacetan semakin berkurang. Menurutnya, ini adalah salah satu langkah paling cepat untuk mengurangi kemacetan.
****
kumparan bagi-bagi berkah senilai jutaan rupiah. Jangan lewatkan beragam program spesial lainnya. Kunjungi media sosial kumparan untuk tau informasi lengkap seputar program Ramadhan! #BerkahBersama