Kemarahan Demonstran usai Pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol Gagal

8 Desember 2024 3:25 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan poster saat mengikuti aksi penggulingan Yoon di luar Majelis Nasional, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (7/12/2024). Foto: Jung Yeon-je/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan poster saat mengikuti aksi penggulingan Yoon di luar Majelis Nasional, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (7/12/2024). Foto: Jung Yeon-je/AFP
ADVERTISEMENT
Demonstran yang berkumpul di sekitar gedung Majelis Nasional Korea Selatan (Korsel) meluapkan kemarahannya usai pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol batal. Pemakzulan gagal karena tidak mencapai kuorum.
ADVERTISEMENT
"Lengserkan dia!" teriak seorang demonstran, Sabtu (7/12), dikutip dari Yonhap News Agency.
Sementara demonstran lainnya menyalahkan Partai People Power (PPP) yang berkuasa atas hasil tersebut. Setidaknya ratusan ribu orang berkumpul dalam aksi tersebut, memenuhi jalanan sembari menyerukan pemakzulan.
Beberapa orang mencoba memanjat tembok kompleks Majelis Nasional dan barikade polisi, tetapi dicegah oleh demonstran lain yang menyerukan demonstrasi damai.
Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan poster saat mengikuti aksi pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang mengumumkan darurat militer di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (7/12/2024). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
Pada Sabtu, Majelis Nasional mengadakan sesi pleno untuk memberikan suara atas pemakzulan terhadap Yoon karena deklarasi darurat militernya awal minggu ini.
Pemakzulan ini bisa terjadi jika ada 200 anggota parlemen yang menyetujui. Namun, dalam pleno itu, hanya ada 192 anggota parlemen oposisi ditambah 3 dari PPP yang menyetujui, sehingga tidak kuorum.
ADVERTISEMENT
Selama sesi pleno, demonstran membentuk barisan berbaris dan menuju ke sisi kompleks Majelis untuk mengepungnya sebagai bentuk protes mereka mendesak anggota parlemen untuk memberikan suara untuk memakzulkan presiden.
Beberapa dari mereka berbaris menuju gerbang samping kompleks tersebut di tengah rumor bahwa anggota parlemen PPP mungkin akan keluar dari gedung Majelis Nasional lewat jalan sana.