Kematian COVID-19 Masih Terus Meningkat, Mayoritas Belum Divaksin

16 November 2022 11:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022).  Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Data yang dikumpulkan dari berbagai rumah sakit menunjukkan terjadi peningkatan jumlah kematian akibat kasus COVID-19 sejak 4 Oktober lalu. Seperti apa peningkatannya?
ADVERTISEMENT
Hingga Senin (14/11), Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat penambahan 4.408 kasus. Bersamaan dengan kenaikan kasus, angka kematian yang tercatat pun mengalami peningkatan.
Pada periode 7-13 November, kasus konfirmasi COVID-19 melonjak hingga 40.212 orang. Total 467 kasus kematian yang tercatat pada periode tersebut.
Dari 467 kematian yang tercatat dalam kurun waktu satu minggu terakhir, sebanyak 47% atau 221 pasien belum menerima vaksinasi COVID-19 sama sekali.
Kematian COVID-19 meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Foto: Kemenkes RI
Sementara itu, 122 pasien atau 26% dari keseluruhan pasien yang meninggal telah menjalani program vaksinasi dosis kedua. Selanjutnya, 88 orang atau 19% dari persentase keseluruhan yang telah mendapatkan dosis vaksin booster.
Pada periode waktu 31 Oktober hingga 7 November, tercatat 417 kematian akibat COVID-19. Dua pekan sebelumnya, pada periode 24 hingga 31 Oktober, tercatat 365 kasus kematian yang tercatat.
ADVERTISEMENT
Data menunjukkan mayoritas kasus kematian pasien Covid-19 didominasi oleh kelompok lansia, atau orang di atas 60 tahun. Dengan persentase hingga 59%.
Selanjutnya dengan persentase 35% adalah kelompok usia 19-59 tahun. Totalnya 163 kasus meninggal yang tercatat pekan ini.
Pemerintah mencatat jumlah tambahan kasus konfirmasi dan kematian Covid-19 di Indonesia masih terus menunjukkan grafik naik hingga saat ini. Lonjakan ini terjadi sejak masuknya subvarian baru Omicron Xbb ke Indonesia.
Varian ini dikabarkan menyebar lebih cepat dibanding varian pendahulunya.
Reporter: Andin Danaryati