Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kematian Otto Warmbier dan Lantai Rahasia di Hotel Yanggakdo Korut
23 Juni 2017 11:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Otto Warmbier, mahasiswa asal Amerika Serikat yang dilepas oleh pemerintah Korea Utara dalam keadaan koma awal Juni lalu tersebut menghembuskan napas terakhirnya, Senin (19/6) kemarin.
ADVERTISEMENT
Warmbier divonis 15 tahun kerja paksa di penjara Korut karena mencuri material propaganda saat berwisata ke Pyongyang pada Januari 2016. Kemudian Warmbier dibebaskan pada 13 Juni 2017 setelah melalui mediasi diplomatik.
Namun dia dipulangkan dalam keadaan koma dan langsung dirawat di rumah sakit di Cincinnati.
Menurut dokter yang merawatnya, Warmbier mengalami "stres pernapasan", suplai oksigen ke otaknya terhenti. Pemindaian otak menunjukkan kerusakan parah.
Sejumlah pihak menuduh Korut melakukan penyiksaan selama menahan Warmbier hingga mengalami koma dan meninggal. Hal ini dibantah Korut yang mengatakan Warmbier jatuh koma setelah mengalami botulisme atau keracunan makanan setelah meminum pil tidur.
Dokter yang merawatnya mengaku tidak menemukan botulisme dalam tubuh Warmbier. Mereka juga mengatakan racun itu tidak akan ada di tubuh setelah lebih dari setahun.
ADVERTISEMENT
Young Pioneer Tours, biro perjalanan yang memfasilitasi perjalanan Warmbier, lewat situsnya menyebut akan berhenti membawa warga negara AS ke negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut.
Pihak perusahaan menyebut bahwa penilaian terhadap risiko warga negara AS berkunjung ke Korut sudah terlalu tinggi.
Young Pioneer Tours didirikan pada 2008 oleh seorang warga negara Inggris bernama Gareth Johnson. Biro perjalanan yang berpusat di kota Xi'an, China ini menawarkan wisata dengan jargon "tempat-tempat yang ibumu minta untuk dijauhi".
Dilansir The Guardian, Ayah Warmbier menuduh pihak biro perjalanan yang dalam iklannya menyebut Korut sebagai "Tempat paling aman untuk dikunjungi di bumi", telah menggoda anaknya ke dalam perjalanan tersebut tanpa memperhitungkan risiko yang ada.
Bahkan belum lama ini, seorang turis perempuan asal Inggris yang merupakan mantan pengguna jasa Young Pioneer Tours, mengaku pernah dibawa ke sebuah lantai rahasia di sebuah hotel di ibukota Korut, Pyongyang.
Dilansir Daily Mail, perempuan yang ingin dirahasiakan identitasnya itu berkunjung ke Korut pada 2011 selama 9 hari. Ia bersama rombongan turis lain yang dibawa pihak biro perjalanan diajak mengunjungi sebuah lantai yang disebut "berada di luar batas".
ADVERTISEMENT
"Kami harus sangat diam dan kunjungan itu terasa sangat rahasia dan sedikit menyeramkan" kata perempuan tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa lantai hotel terlihat kacau dan khawatir akan sikap perusahaan yang seakan tak memikirkan risiko dengan menempatkan turis dalam situasi yang berbahaya. Terlebih lagi menurutnya rata-rata turis yang dibawa adalah orang-orang yang baru pertama kali melakukan perjalanan negara tersebut dan bahkan ada pula yang baru pertama kali pergi ke luar negeri.
Sejumlah pihak menganggap hotel yang dimaksud perempuan tersebut adalah Yanggakdo International yang merupakan lokasi dimana Warmbier dituduh mencuri material propaganda Korut.