Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Warga Desa Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah dibuat gempar dengan peristiwa hilangnya kepala desa mereka, Ahmad Fauzi (29). Ahmad Fauzi nekat pergi dari rumah dan menghilang sejak Selasa (12/11).
ADVERTISEMENT
Padahal Ahmad Fauzi baru saja terpilih sebagai kepala desa dan akan dilantik pada 11 Desember mendatang. Pihak keluarga pun langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Banjarnegara.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Ahmad Fauzi sempat pamit untuk berkoordinasi ke Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Banjarnegara dan Wonosobo sebelum dilaporkan hilang.
Pihak kepolisian pun mencoba melacak keberadaan Ahmad Fauzi melalui telepon selulernya, namun nomor telepon Ahmad Fauzi tak aktif. Setelah ditelusuri dari akun Facebooknya, Ahmad Fauzi diketahui tengah menghadiri suatu acara tausiah. Namun, ia tak memberi kabar ke keluarga terkait keberadaannya.
Sebelum mengikuti pemilihan kepala desa, Ahmad Fauzi merupakan perangkat desa dengan jabatan Kepala Urusan Perencanaan Desa Batur.
"Sebelum pergi, dia tidak pamit kepada saya. Hanya pamit kepada keluarga," kata Penjabat Kepala Desa Batur Martoyo Martoyo yang juga Sekretaris Kecamatan Batur, dilansir, Antara, Selasa (26/11).
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai hilangnya kades terpilih itu juga beredar grup WhatsApp maupun Facebook. Sementara itu, Tanti, istri Ahmad Fauzi berharap suaminya itu pulang ke rumah dalam keadaan sehat dan selamat.
"Saya hanya berdoa dan meminta bantuan saudara-saudara. Saya harap bisa segera pulang, selamat," kata istri Ahmad Fauzi, Tanti saat dihubungi wartawan, Rabu (27/11).
Tanti mengatakan, suaminya itu pada Selasa (12/11) sore pamit akan pergi ke Semarang dengan mengendarai sepeda motor Verza. Menurutnya, Ahmad Fauzi terakhir memberi kabar pada Selasa (12/11) malam. Sejak saat itu, keberadaan Ahmad Fauzi tidak diketahui.
Tanti mengaku suaminya dalam beberapa waktu terakhir sering berkomunikasi dengan pegiat Walhi terkait dengan peristiwa kebakaran hutan di Gunung Petarangan, Kecamatan Batur.
ADVERTISEMENT
Ia memastikan Ahmad Fauzi selama ini tidak memiliki permasalahan dengan orang lain dan tidak pernah tergabung dalam organisasi kemasyarakatan maupun organisasi keagamaan tertentu.
Walhi Jateng pun angkat suara terkait hilangnya Ahmad Fauzi. Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Tengah, Fahmi, kaget dengan pemberitaan hilangnya Ahmad Fauzi. Fahmi tak merasa ada komunikasi soal kedatangan Ahmad Fauzi.
"Pak (Ahmad) Fauzi belum ngontak kita, belum ada rapat. Saya tanya ke kantor juga tidak ada warga Banjarnegara yang datang," kata Fahmi, Rabu (27/11).
Fahmi kemudian juga berusaha menelusuri keberadaan Ahmad Fauzi dengan berkomunikasi Walhi Wonosobo. Meski demikian, ia tak menampik pernah berkomunikasi dengan Ahmad Fauzi, namun pada 2017 silam saat membahas kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT
"Kita pernah advokasi di Batur terkait kasus yang sama tahun 2017. Setelah itu tidak pernah berhubungan dengan Pak (Ahmad) Fauzi. Makanya kita juga bingung," ujar Fahmi.
Setelah dua pekan menghilang, akhirnya Ahmad Fauzi ditemukan pada Rabu (27/11). Menurut Polisi, Ahmad Fauzi ditemukan di Pondok Pesantren Al Irsyad, Tengaran, Kabupaten Semarang.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan, pencarian Ahmad Fauzi memakan waktu dua minggu karena minimnya informasi dari pihak keluarga.
Menurutnya, Ahmad Fauzi sengaja menghilangkan diri dengan pergi ke sejumlah daerah di Jawa Tengah
"Setelah meninggalkan rumah, yang bersangkutan (Ahmad Fauzi) sempat menginap semalam di salah satu hotel di Solo. Kemudian menuju Purwokerto, menyambangi sejumlah temannya," kata Iskandar, saat dihubungi, Jumat (29/11).
ADVERTISEMENT
Ahmad Fauzi sejak pergi dari rumahnya, mengendarai sepeda motor Honda CB150 Verza. Dari Purwokerto, Ahmad hendak menuju Solo. Pada Senin (25/11), Iskandar menyebut anggota polisi mendeteksi keberadaan Ahmad Fauzi.
Sebelum ke Solo, Ahmad Fauzi mampir dulu ke Ponpes Al Irsyad yang terletak di Kabupaten Semarang. Kemudian pada Rabu (27/11), Fauzi menuju ke Ponpes Al Irsyad karena pernah mengaji di sana.
Iskandar mengatakan setelah berada di Kabupaten Semarang, petugas kemudian mendatanginya. Hasil pemeriksaan polisi, Ahmad Fauzi mengaku meninggalkan rumah karena ingin mencari ketenangan jiwa.
“(Ahmad) meninggalkan rumah karena ingin mencari ketenangan jiwa,” kata Iskandar.
Iskandar mengatakan, Ahmad beralasan meninggalkan rumah tanpa pamit yang jelas karena pikirannya kalut jelang pelantikannya menjadi Kepala Desa Batur.
Sebab jelang pelantikannya, terjadi musibah kebakaran di hutan Gunung Petarangan pada tanggal 20 Oktober 2019. Kebakaran hutan itu memicu konflik masyarakat di dua desa, yaitu Desa Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Desa Gerlang, Kabupaten Batang.
ADVERTISEMENT
“Dengan kejadian tersebut berdampak pada jiwa Ahmad Fauzi yang menjadikan labil tidak berpikir secara jernih, sehingga Fauzi mencari ketenangan Jiwa,” ujar Iskandar.
Sementara itu, Ahmad Fauzi meminta maaf atas perbuatannya yang sengaja menghilangkan diri selama dua pekan, karena ingin menenangkan diri.
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semuanya, khususnya kepada Bapak Bupati, Bapak Kapolres, kepada warga Batur, di mana beberapa hari kemarin saya lost contact dengan mereka dan keluarga. Tentunya ini semua memang saya sampaikan, kondisi saya yang agak labil dan tidak ada maksud tujuan apa pun," kata Ahmad Fauzi di Polres Banjarnegara, seperti dilansir Antara, Jumat (29/11).
Ahmad Fauzi meminta tidak ada yang perlu disalahkan dalam hal ini. Menurutnya, beberapa hari terakhir saat menghilang, dia berada di salah satu pesantren di Kota Salatiga.
Dia mengatakan kepergiannya selama beberapa hari itu murni masalah pribadi dan tidak ada kaitannya dengan siapa pun.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan, saya mohon ketulusan dari rekan-rekan semuanya untuk mendoakan saya, mudah-mudahan sampai dengan 11 Desember tahun ini dilantik oleh beliau Bapak Bupati. Mudah-mudahan, saya selalu bisa memahami, mengerti, melaksanakan arahan-arahan dari Pak Bupati secara pribadi maupun secara kedinasan," katanya.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menegaskan bahwa per Jumat (29/11) Ahmad Fauzi dalam keadaan sehat walafiat. Budhi pun telah memerintahkan pihak kepolisian untuk melakukan tes urine kepada Ahmad Fauzi sebagai syarat pelantikan kepala desa.
"Jadi, saya minta tolong kepada polisi untuk melakukan tes urine dan darah agar Fauzi nanti dilantik betul-betul tidak ada permasalahan," katanya.
Selain itu, tes urine dilakukan untuk menjabat isu yang beredar di masyarakat, bahwa Ahmad Fauzi banyak makan obat sehingga mengalami halusinasi.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin, Fauzi berpegang sama agama yang sangat dalam," katanya.
Kapolres Banjarnegara AKBP Aris Yudha Legawa mengatakan Ahmad Fauzi dijemput petugas Polres Banjarnegara di salah satu pondok pesantren Kota Salatiga pada Jumat (29/11) pagi.
Terkait dengan motif kepergian Ahmad Fauzi selama beberapa hari, dia mengatakan hal itu dilakukan karena ada permasalahan pribadi yang harus diselesaikan secara saksama dan fokus. "Makanya beliau (pergi) ke salah satu pesantren," katanya.
Disinggung mengenai dugaan Ahmad Fauzi tersangkut masalah terorisme, Aris mengatakan, pihaknya masih menyelesaikan pemeriksaan karena Ahmad Fauzi saat ini sedang menjalani pemeriksaan lanjutan.
"Masih kita (lakukan) pemeriksaan lanjutan, tapi untuk kemungkinan ke arah sana (terorisme, red.) sangat kecil sekali. Setelah pemeriksaan lanjutan, baru kita simpulkan. Statusnya sebagai saksi saja atau bisa kita anggap istilahnya beliau bisa sebagai saksi terduga hilang tetapi ternyata tidak hilang," katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian ini, rencananya Ahmad Fauzi akan kembali beraktivitas sebagai Kepala Urusan Perencanaan Desa Batur. Untuk selanjutnya, Ahmad Fauzi akan dilantik sebagai Kepala Desa Batur pada 11 Desember 2019.