Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kembangkan Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Akan Pasok 50 MW Listrik
20 Maret 2018 16:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang melakukan proses pembangunan kawasan Kepulauan Seribu khususnya untuk sektor pariwisata. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan dalam jangka waktu satu sampai dua tahun ke depan akan dibangun resort bertaraf internasional.
ADVERTISEMENT
Sandiaga menyebut, untuk menunjang pembangunan resortitu, Pemprov DKI akan memberi perhatian khusus pada masalah listrik. Hal itu dikatakan Sandiaga di Four Points by Sheraton, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa, (20/3).
“Ini bentuk daripada perhatian khusus dan keberpihakan Pemprov DKI mengaliri listrik di Kepulauan Seribu," kata Sandiaga Uno.
"Dan membuat listrik di sana menjadi dampak ekonomi, dampak pendidikan, dampak sosial, dampak atas lingkungannya juga semakin baik. Dan insyaallah ini menjadikan sesuatu yang konkret,” lanjut dia.

Lebih lanjut Sandi mengungkapkan kebutuhan pasokan listrik di Kepulauan Seribu mencapai sekitar 50 megawatt. Ia mengharapkan dalam jangka waktu 5 tahun target tersebut bisa tercapai dengan baik.
“Targetnya dalam 5 tahun ke depan (50 megawatt). Kita akan hadirkan suatu rencana yang bisa tereksekusi dengan baik. Dan ini saya maunya cepat karena memang melibatkan dunia usaha langsung. Disini ada beberapa pengusaha yang siap berinvestasi,” ucap Sandi.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Sandi, saat ini sudah ada kabel bawah laut sepanjang 75 kilometer untuk pasokan listrik di Kepulauan Seribu. Meksipun jumlah tersebut belum cukup, sehingga diperlukan pemanfaatan energi baru yang terbarukan seperti dari tenaga surya dan pemanfaatan sampah.
Sandi menjelaskan apabila pasokan listrik sudah memadai, akan ada pulau yang dijadikan digital island. Namun lokasi pulau tersebut saat ini masih belum ditentukan yang jelas pulau yang dipilih harus bebas dari hidrokarbon.
“Satu pulau kita sudah branding digital island tapi ada juga satu island atau satu pulau yang betul-betul 100 persen energi baru terbarukan," imbuhnya.
"Nah, dengan kemandiriannya ini akan menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan yang sangat khawatir terhadap pencemaran lingkungan dan lain sebagainya,” tutur Sandiaga.
ADVERTISEMENT