Kemen P2MI: 5 PMI Unprocedural Ditembak Polisi Maritim Malaysia, 1 Tewas, 4 Luka

26 Januari 2025 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Jakarta, Minggu (26/1/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Jakarta, Minggu (26/1/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) membeberkan, total ada lima warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban penembakan di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Satu orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Sementara empat lainnya mengalami luka tembak, dengan satu korban dilaporkan dalam kondisi kritis.
“Kami tengah mengumpulkan apa yang sebetulnya terjadi pada saat itu tapi intinya telah terjadi penembakan yang menimbulkan korban 1 orang pekerjaan migran meninggal dunia dan 4 orang dalam keadaan luka-luka. Yang satu juga kabarnya saat ini tengah kritis,” kata Wakil Menteri P2MI Christina Aryani dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (26/1).
Christina mengatakan, para korban dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor. Namun, identitas mereka belum bisa dipastikan.
“Jadi ada beberapa rumah sakit, ada tiga orang di rumah sakit beberapa rumah sakit di daerah Selangor dan satu lagi juga di rumah sakit yang dekat juga dengan Tanjung Rhu ini, sama masih di Selangor juga,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, diduga 5 PMI ini diduga ilegal karena tidak mengikuti prosedur yang berlaku.
"5 orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia unprocedural. Untuk ke mananya belum tahu pasti, ini baru dugaan tapi mereka ditemukan di Perairan Tanjung Rhu. Jadi bisa jadi mereka sedang, karena kita informasinya belum semuanya terkumpul maksimal. Bisa jadi mereka meninggalkan Malaysia atau menuju Malaysia,” kata Christina.
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur mengkonfirmasi laporan ini pada Minggu (26/1).
“Berdasarkan komunikasi KBRI dengan PDRM, benar bahwa pada 24 Januari 2025 terjadi penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap WNI yang diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha.
ADVERTISEMENT
APMM mengeklaim penembakan dilakukan karena para WNI melawan saat hendak ditangkap.
Menanggapi insiden ini, KBRI Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran untuk melihat jenazah korban dan menjenguk para WNI yang terluka.
KBRI juga akan mengirim nota diplomatik guna mendorong penyelidikan lebih lanjut, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh otoritas Malaysia.
“Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor perkembangan kasus ini dan memberikan bantuan kekonsuleran kepada para WNI,” kata Judha.