news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Kemenag Bakal Bahas Skema Penerbangan Haji Bareng Kemenhub

24 Februari 2025 16:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen PHU Kementerian Agama Hilman Latief. Foto: Romadanyl/Humas Ditjen PHU Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen PHU Kementerian Agama Hilman Latief. Foto: Romadanyl/Humas Ditjen PHU Kemenag RI
ADVERTISEMENT
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, menyebut pihaknya bakal segera rapat bareng Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membahas skema penerbangan haji.
ADVERTISEMENT
Hal ini untuk membahas kesiapan bandara di Indonesia yang tidak seluruhnya mampu menampung pesawat tipe wide body atau 777 yang biasanya digunakan untuk penerbangan haji.
“Kita tahu bahwa bandara embarkasi haji di tanah air itu tidak semuanya memiliki kapasitas yang sama secara infrastruktur,” kata Hilman saat rapat, Senin (24/2).
“Ada bandara yang bisa digunakan oleh pesawat 777 misalnya, tetapi banyak juga bandara yang tidak bisa didarati oleh 777, ataupun layanan ground handling-nya tidak memungkinkan karena desain dari awal tidak dibangun untuk melayani jemaah haji,” lanjutnya.
Saat ini tengah dikaji opsi keberangkatan dan pemulangan jemaah menggunakan jenis pesawat yang lebih kecil, namun hal ini menimbulkan konsekuensi bertambahnya kelompok terbang (kloter) jemaah.
ADVERTISEMENT
“Sehingga kita menggunakan pesawat yang lebih kecil. Konsekuensinya pesawat yang lebih kecil kloternya menjadi lebih banyak, petugasnya menjadi lebih banyak juga,” jelasnya.
Untuk itu, pihak Kemenag akan segera rapat bareng Kemenhub untuk membahas lebih lanjut bagaimana skema ideal yang bisa diterapkan dalam musim haji 2025 ini.
“Koordinasi dengan kementerian perhubungan. Penetapan jenis dan kapasitas pesawat yang akan dioperasikan selalu dilakukan dengan koordinasi bersama kementerian perhubungan, untuk memastikan ketersediaan pesawat yang sesuai dengan fasilitas bandara embarkasi atau debarkasi,” tuturnya.