Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Isi teks atau materi khotbah salat Jumat di Bandung rencananya bakal diatur oleh Kementerian Agama (Kemenag) setempat. Kepala Kantor Kemenag Kota Bandung Yusuf Umar menuturkan, pengaturan teks khotbah salat Jumat masih berupa rencana dan idenya meniru Abu Dhabi. Kemenag mengatur teks khotbah agar isi yang disampaikan kepada masyarakat bersifat menyejukkan dan menenteramkan.
ADVERTISEMENT
"Teks khotbah disiapkan pemerintah dalam hal ini di Indonesia mungkin lewat Kemenag dalam rangka dakwah ke masyarakat itu menyejukkan dan mendoakan pemerintah menjadi baldatun toyibatun wa rabbun gofur," kata dia kepada wartawan pada Selasa (21/1).
Selain itu, Yusuf mengatakan, pengaturan teks khotbah dimaksudkan agar kehidupan antarumat beragama di Indonesia tetap damai dengan mengedepankan toleransi. Intinya, kehidupan umat beragama mesti sesuai dengan Pancasila sehingga siapa pun dapat melaksanakan ibadah dengan tenang.
"Ini demi ketenteraman masyarakat. Sehingga dakwah itu urgent apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Terkait dengan bagaimana kita hidup bertoleransi, bagaimana kita hidup di antarumat beragama ini supaya tetap rukun, aman, dan damai," ucap dia.
Teknisnya nantinya pemerintah akan menyiapkan teks khotbah tiap salat Jumat. Menurut dia, ada aturan yang tidak boleh dilanggar. Dia menegaskan, siap untuk mengawal apabila Wali Kota Bandung telah menyetujuinya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Yusuf mengatakan, wacana itu akan didiskusikan terlebih dahulu dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dia memperkirakan bakal ada penentangan kalau wacana tersebut nantinya terlaksana.
"Tentu saja perlu ada political will dari pemerintah kota. Kalau Bapak Wali Kota menghendaki, kami siap untuk mengawal itu," ucap dia.
"Ini baru tahap wacana, menyampaikan, diskusi, nanti kita bicarakan dengan MUI, FKUB. Karena inovasi itu pasti ada tantangan. Tapi kan untuk kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya, kebijakan pemerintah untuk kemaslahatan umat. Insyaallah akan kita tindak lanjuti," lanjut dia.