Kemenag Gelar Isbat Awal Zulhijah 1442 H pada 10 Juli secara Daring

5 Juli 2021 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan, Senin (12/4). Foto: Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan, Senin (12/4). Foto: Kemenag RI
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama akan kembali menggelar sidang isbat (penetapan) awal Zulhijah 1442 H pada Sabtu (10/7). Hasil sidang ini penting untuk mengetahui Idul Adha yang dalam kalender Islam jatuh pada 10 Zulhijah.
ADVERTISEMENT
"Isbat awal Zulhijah digelar 10 Juli 2021. Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi hanya Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, serta Komisi VIII DPR," terang Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, dalam rilis Kemenag, Senin (5/7).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat. Namun, karena masih dalam penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, sidang isbat dilakukan secara dalam jaringan (daring).
Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan, Senin (12/4). Foto: Kemenag RI
Perwakilan yang hadir secara fisik di kantor Kementerian Agama akan sangat dibatasi dan harus menerapkan protokol kesehatan.
"Peserta dari unsur pimpinan ormas Islam kita undang untuk mengikuti sidang isbat melalui aplikasi pertemuan dalam jaringan," lanjutnya.
Peliputan juga akan dilakukan secara terbatas. Menurut Kamaruddin, Kemenag akan bekerja sama dengan TVRI untuk menjadi TV Pool. Media yang ingin menyiarkan sidang isbat awal Zulhijah bisa berkoordinasi dengan TVRI.
ADVERTISEMENT
"Kami juga memanfaatkan medsos Kemenag untuk melakukan live streaming," tuturnya.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Agus Salim, menambahkan sidang isbat akan terbagi dalam tiga tahap. Sesi pertama, dimulai pukul 17.00 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Zulhijah 1441H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Thomas Djamaluddin.
Sesi kedua, sidang Isbat yang dimulai setelah Magrib dan dipimpin oleh Menag. Sidang diawali dengan penyampaian laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari sejumlah titik di Indonesia.
"Sesi ketiga, Menteri Agama mengumumkan hasil sidang isbat secara telekonferensi dan disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag," tutupnya.
Sementara, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha pada 20 Juli 2021. Muhammadiyah mendasarkan pada metode hisab (perhitungan) astronomis, bukan manual melihat awal bulan yang diterapkan Kemenag.
ADVERTISEMENT