Kemenag Imbau Umat Islam Saling Menghargai soal Beda Idul Adha

18 Juni 2023 20:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Ahmad Izudin dalam acara Seminar Posisi Hilal di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu (18/6). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Ahmad Izudin dalam acara Seminar Posisi Hilal di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu (18/6). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Sidang Isbat Kementerian Agama menetapkan 1 Zulhijah pada Selasa, 20 Juni 2023, sehingga Idul Adha jatuh pada Kamis, 10 Juni 2023. Hasil itu berbeda dengan keputusan Muhammadiyah yang menetapkan Idul Adha pada Rabu, 28 Juni 2023.
ADVERTISEMENT
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau kepada umat Islam yang berbeda pandangan soal Idul Adha agar saling menghargai.
"Jika pada hari ini atau pun ke depannya ada perbedaan dalam pelaksanaan ibadah yang berkaitan Idul Adha, kami berharap tidak ada yang menonjolkan perbedaan, akan tetapi harus mencari titik temu dari persamaan-persamaan yang dimiliki," ucap Zainut Tauhid dalam jumpa pers di Kemenag, Jakarta, Minggu (18/6).
"Kita harus memiliki sikap toleransi, tasamuh. Kita harus saling hargai perbedaan yang terjadi bukan saling mencaci dan melakukan hal yang tidak disukai," imbuhnya.
Seminar Posisi Hilal Kementerian Agama di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu (18/6). Foto: Zamachsyari/kumparan
Ketua Komisi Agama (VIII) DPR, Ashabul Kahfi, menyebut perbedaan itu karena adanya perbedaan metode dalam menentukan awal bulan dalam kalender Islam.
"Perbedaan perhitungan dan pendekatan yang dilakukan tidak boleh memecah belah, bahkan harus mengakrabkan kita semua," ucap Ashabul Kahfi.
ADVERTISEMENT
"Kepada para ASN, mohon maaf agar bekerja profesional tidak perlu menimbulkan pendapat yang timbulkan perbedaan, cukup sidang Isbat ini menjadi rujukan kita semua," imbuh politikus PAN itu.