Kemenag Ingatkan Perayaan Tahun Baru Islam Harus Patuhi Protokol Corona

19 Agustus 2020 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga dengan membawa obor elektrik mengikuti Jakarta Muharram Festival di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga dengan membawa obor elektrik mengikuti Jakarta Muharram Festival di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Umat Islam menyongsong tahun baru Hijriah 1442 H pada Kamis (20/8) besok. Momentum ini biasanya dirayakan dalam bentuk pawai keliling kampung, pawai obor, hingga pengajian.
ADVERTISEMENT
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin, mengingatkan saat ini Indonesia masih dilanda pandemi COVID-19. Karenanya, dia berharap segala bentuk giat menyambut tahun baru digelar secara sederhana dan mengantisipasi terjadinya penularan COVID-19.
"Jika ada seremonial perayaan, agar digelar sederhana dan mematuhi protokol COVID-19. Tetap jaga jarak dan hindari potensi kerumunan massa," ucap Kamaruddin dalam siaran pers, Selasa (18/8).
Kamaruddin berharap tahun baru Islam 1442 H menjadi sarana evaluasi diri atas capaian individu sebagai hamba Allah dan juga capaian kolektif sebagai warga bangsa dan umat Islam. Termasuk juga evaluasi terkait kualitas keberagamaan.
"Hijrah berarti bertransformasi ke arah yang lebih baik. Semoga setiap tahun kita naik kelas," harapnya.

Pesan Menag Fachrul Razi

Menteri Agama Fachrul Razi saat jumpa pers sidang Isbat 1 Syawal 1441 H. Foto: Dok. Kemenag
Menteri Agama Fachrul Razi mengajak umat menyambut tahun baru Islam dengan meneguhkan persatuan dan mewujudkan kehidupan berbangsa yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, tahun baru hijriah selalu mengingatkan umat Islam pada momen bersejarah hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah. Semangat hijrah adalah berpindah dari keadaan yang tidak baik di suatu tempat ke tempat lain untuk menggapai keadaan yang lebih baik.
"Mari manfaatkan momentum 1 Muharram 1442H untuk teguhkan persatuan menuju dan mewujudkan Indonesia maju," pesan Menag.
"Dalam kehidupan nyata, hijrah bisa bermakna perpindahan dari kemungkaran kepada ketakwaan, dari keterbelakangan kepada kemajuan, dari yang mudarat kepada yang manfaat, dan juga dari peradaban jahiliyah ke peradaban yang bermartabat," sambungnya.
Sejumlah warga dengan membawa obor elektrik mengikuti Jakarta Muharram Festival di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Menurut Fachrul, ada beberapa makna penting yang bisa digali dari peringatan tahun baru hijriah. Pertama, hijrah mengingatkan umat pada sikap istikamah atau teguh pendirian Nabi Muhammad saw yang tetap berjuang menyebarkan Islam meski menghadapi berbagai rintangan, hambatan dan ancaman.
ADVERTISEMENT
Kedua, hijrah cermin kecerdasan pemikiran Nabi dalam perjuangan dakwahnya, menyebarkan agama Islam. Ketiga, hijrah bermakna berpindah dari keadaan yang tidak atau kurang baik, ke keadaan yang lebih baik.
"Mari hijrah dari berbagai keterpurukan akibat dampak wabah COVID-19, ke perbaikan yang telah dirancang untuk dilaksanakan bersama-sama. Semoga cita-cita Indonesia Maju segera terwujud. Aamiin," tutur Fachrul.
"Di tengah pandemi, tetap terapkan protokol kesehatan. Sambut tahun baru dengan kesederhanaan dan penuh rasa syukur. Tetap aga jarak, gunakan masker, dan rajin cuci tangan," tutupnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.