Kemenag Jamin Haji dan Umrah 1443 H Inklusif dan Tak Diskriminatif

30 Oktober 2021 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji melakukan tawaf qudum (kedatangan) mengelilingi Ka'bah, di Masjidil Haram di kota suci Saudi Mekah, Sabtu (17/7). Foto:  Fayez Nureldine/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji melakukan tawaf qudum (kedatangan) mengelilingi Ka'bah, di Masjidil Haram di kota suci Saudi Mekah, Sabtu (17/7). Foto: Fayez Nureldine/AFP
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama masih mempersiapkan penyelenggaraan haji dan umrah 1443 H. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief menyatakan bahwa persiapan dilakukan secara profesional, inklusif, terbuka, dan tidak diskriminatif.
ADVERTISEMENT
"Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong percepatan persiapan ibadah haji dan umrah 1443 H secara profesional, terbuka, inklusif, dan tidak diskriminatif," kata Hilman dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/10).
"Menag juga minta persiapan dilakukan dengan sigap dan cermat, baik terkait jemaah, PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dan PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus), protokol kesehatan, serta persiapan lainnya," sambungnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Hilman Latief. Foto: Kemenag RI
Menurut Hilman, keterbukaan dan profesionalitas penting karena ibadah haji dan umrah menjadi ajang silaturahmi antar umat Islam dari berbagai latar belakang. Termasuk dari berbagai ormas, golongan, daerah, dan lain sebagainya.
"Arahan Menag jelas dan tegas, pengelolaan dan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah harus lebih inklusif karena ibadah ini milik semua umat Islam Indonesia dari berbagai kalangan, tanpa ada diskriminasi dan perbedaan, baik prioritas jemaah, penyelenggara maupun para pembimbing haji dan umrah," terangnya.
ADVERTISEMENT
Suasana Salat Jumat di Masjidil Haram pada Jumat, 22 Oktober 2021. Foto: Dok. gph.gov.sa
"Jemaah memiliki latar belakang tradisi keagamaan yang bermacam-macam. Semua harus dilayani dengan baik," sambung Hilman yang merupakan salah satu kader Muhammadiyah.
Ia pun menyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji dan umrah akan betul-betul disiapkan. Hilman menjamin penyelenggaraan haji dan umrah secara profesional. Termasuk dengan memperhatikan perbedaan karakter, baik pembimbing, petugas, serta jemaah.