Kemenag: Kualitas Pelayanan Haji Tahun Ini Tak Akan Berkurang

Jemaah haji mengelilingi Ka'bah dan berdoa di Masjidil Haram, di kota suci Makkah, Arab Saudi, Jumat (1/7/2022). Foto: Mohammed Salem/REUTERS

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI, Hilman Latief, menyebut pihaknya masih mencari biaya haji yang paling rasional untuk ibadah haji 2023.

Kemenag mengusulkan biaya haji naik dari Rp 39,8 juta pada tahun lalu menjadi Rp 69,1 juta. Kenaikan dipicu penurunan 'subsidi' nilai manfaat haji dari Rp 58,4 juta menjadi hanya Rp 29,7 juta.

Meski nilai manfaat turun alias biaya haji lebih mahal, Hilman menyebut pelayanan terhadap calon jemaah haji tetap sama seperti tahun lalu yang dianggap banyak mengalami terobosan.

"Biayanya kita ingin turunkan. Tapi kita menurunkan biaya itu dari yang lalu, tapi pelayanan kita tidak ingin berkurang," ujar Hilman kepada wartawan usai rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/1).

Infografik Biaya Haji dari Tahun ke Tahun. Foto: kumparan

Pada dasarnya, dia mengatakan, Kemenag tidak ingin memberatkan para calon jemaah haji yang ingin berangkat ke Tanah Suci. Akan tetapi, ada sejumlah faktor di Arab Saudi yang menyebabkan perubahan harga yang cukup signifikan.

"Kita ingin proporsional semuanya ujung-ujungnya, baik pemerintah maupun DPR. Penginnya ada biaya porsi yang bisa terjangkau oleh masyarakat," terangnya.

Lebih lanjut, Hilman berharap biaya haji bisa terjangkau bagi masyarakat, namun tetap menjaga dana keuangan haji. Dia pun belum bisa memberikan angka pasti berapa biaya haji yang harus digelontorkan calon jemaah haji 2023.

"[Batas biaya terendah agar dana haji tidak tergerus] belum bisa ditetapkan, karena saat ini harga-harga masih dalam kajian, [harga] minyak dalam kajian, kemudian biaya hotel di sana berbeda satu sama lain," pungkas dia.

Kemenag paparkan biaya haji 2023. Foto: Dok. Kemenag