Kemenag Selidiki Oknum yang Sunat Bantuan untuk Lembaga hingga Rp 4 Juta

14 September 2020 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi santri pesantren. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi santri pesantren. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi VIII DPR RI menggelar rapat bersama Kemenag RI untuk membahas sejumlah isu, Senin (14/9). Dalam rapat tersebut, anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriani Gantina melaporkan, ada oknum di daerahnya yang sengaja memotong BOP Pesantren dari Kemenag hingga Rp 4 juta.
ADVERTISEMENT
"Tapi yang mengerikan, di daerah saya, para penerima bantuan langsung dipotong Rp 4 juta dari Rp 10 juta yang harusnya diterima mereka dengan alasannya untuk membeli alat kesehatan," kata Selly di Komisi VIII DPR RI, Senin (14/9).
"Apakah ini memang ada arahan dari Kemenag? Seharusnya dipertanyakan dulu dong dari lembaga tadi, mau dipotong atau tidak, tapi mereka langsung dipotong sebesar sekian dan ini membuat saya malu," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Irjen Kemenag, Deni Suardini, mengaku pihaknya sudah mendapatkan sejumlah informasi terkait isu tersebut. Bahkan, menurut Deni, ia juga tengah melakukan audit investigasi.
"Memang informasi ini sudah benar adanya dan kami sedang melakukan audit investigasi khusus terutama yang berkembang di Bekasi dan daerah lain," tegas Deni dalam rapat dihadiri Menag.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Deni, atas arahan Menag Fachrul Razi, pihaknya juga tengah menggerakkan Tim Saber Pungli secara masif. Sehingga, diharapkan, 'kebocoran' dana bantuan tersebut bisa diselesaikan.
"Dan ada upaya peringatan dini kepada semua pengelola dan ini akan dilakukan secara masif dan terstruktur, terukur, komprehensif, dan berkesinambungan," tuturnya.
Sementara itu, menurut pimpinan Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, isu tersebut seharusnya tak hanya menjadi tanggung jawab Kemenag saja. Sebab, bantuan tersebut merupakan hak bagi seluruh umat.
"Saya di depan Dirjen itu saya umumkan Pak Menteri, tidak ada pemotongan satu sen pun. Saya sudah umumkan, terbuka. Kalau ada yang potong-potong laporkan ke Kemenag atau anggota DPR, itu berkali-kali saya sampaikan. Kalau ada di daerah-daerah yang masih potong, itu saya kira tanggung jawab kita semua, bukan hanya Kemenag. Kita usut saja, jangan tunggu yang lain karena itu uang untuk rakyat, untuk umat," pungkas Yandri.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona