Kemenag Sertifikasi 7.851 Penceramah Sejak 2020

9 Maret 2022 14:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banner Acara Sosialisasi Program Penceramah Bersertifikat yang menampilkan logo MUI. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Banner Acara Sosialisasi Program Penceramah Bersertifikat yang menampilkan logo MUI. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kemenag menjalankan program penguatan kompetensi penceramah agama sejak 2020. Hingga saat ini, program tersebut telah diikuti 7.851 penceramah di seluruh provinsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama, Kamaruddin Amin. Dia mengatakan, pelaksanaan program penguatan kompetensi melibatkan para ulama, akademisi, dan ormas Islam.
"Program ini juga melibatkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan mitra Kementerian Agama lainnya," kata Amin dalam keterangannya, Rabu (9/3).
Amin menuturkan, Kemenag terus berkomitmen mengawal pelaksanaan program tersebut demi menguatkan kehidupan beragama yang rukun di tanah air. Program ini bersifat sukarela atau voluntary.
Upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kemenag di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/1/2021). Foto: Dok. Kementerian Agama RI
Sedangkan pesertanya adalah mereka yang mendapatkan rekomendasi dari ormas Islam, majelis taklim dan lembaga keagamaan Islam lainnya.
“Tahun ini kami menargetkan pelatihan bagi 3.500 penceramah agama. Kami akan terus mengawal progam ini dengan menghadirkan narasumber yang otoritatif di bidang keilmuan masing-masing. Dengan demikian, mereka dapat memberi pencerahan yang memadai kepada peserta,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Dalam pelatihan tersebut, para peserta mendapat sejumlah materi terkait wawasan kebangsaan, ketahanan nasional, serta relasi agama, negara dan budaya. Materi lainnya berkenaan dengan isu aktual keagamaan, literasi media digital, penanggulangan terorisme, hingga strategi dakwah kepada generasi milenial.
“Tujuan kami, seluruh peserta yang ikut pelatihan ini semakin meningkat kompetensinya dalam berdakwah, baik dari aspek materi, metodologi, maupun wawasan kebangsaan. Mereka siap memberi ceramah di mana saja, dengan materi dakwah yang menguatkan kehidupan keagamaan yang rukun, toleran, dan damai di tanah air,” katanya.
Kemenag juga membuka ruang bagi pihak mana pun yang memerlukan informasi lebih lanjut terkait penceramah agama yang telah mengikuti kegiatan tersebut. Seluruh peserta, imbuhnya, telah dibekali sertifikat sebagai bukti pelatihan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, selain penguatan kompetensi penceramah agama, Kemenag juga membina 50 ribu tenaga Penyuluh Agama Islam (PAI) di seluruh Indonesia.
Para penyuluh itu bertugas memberi bimbingan keagamaan kepada umat Muslim melalui berbagai media pengajian, majelis taklim, hingga lembaga permasyarakatan dengan materi dakwah yang menguatkan paham keagamaan Islam yang moderat dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.