Kemenag soal Problem di Mina: Tidur Berjejer Kayak Ikan, dari Zaman Nabi Begitu

15 Juli 2024 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief dalam acara Coffee Morning bersama Jurnalis dengan tema Sukses Haji 2024 di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief dalam acara Coffee Morning bersama Jurnalis dengan tema Sukses Haji 2024 di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tenda Mina yang overload saat pelaksanaan haji jadi hal yang akan dibahas Pansus Haji DPR. Kondisi ini memang sudah terjadi bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Musababnya, tak lain karena area Mina tidak bertambah luas, sedangkan jumlah kuota jemaah haji terus bertambah. Kondisi ini juga disadari betul oleh Kemenag.
"Insyaallah tidak akan tidak padat, siapa pun yang mau isi, mau jemaah Indonesia, mau jemaah dari mana pun di situ pasti padat orang. Tidurnya katanya berjejer kayak ikan, dari zaman Nabi juga seperti itu," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
Karena itu, ada sejumlah hal yang dilakukan selama pelaksanaan haji 2024. Ada sentra pengaduan yang disiapkan sehingga ketika menemukan adanya masalah selama penyelenggaraan haji khususnya saat puncak haji, bisa segera ditangani.
"Dan alhamdulillah beberapa laporan langsung kita intervensi, langsung kita datangi, langsung kita carikan alternatif dari mulai yang awalnya ada tenda di situ kosong tapi jadi gudang makanan, kita ubah disediakan untuk jemaah agar bisa lebih mengurangi kepadatan," ujar Hilman.
Jamaah haji berdoa saat alat penyiram menyemprotkan air untuk mendinginkan mereka di tengah cuaca yang sangat panas, selama ibadah haji tahunan, di Mina, Arab Saudi, 16 Juni 2024. Foto: REUTERS/Saleh Salem
Menurut Hilman, jarak ukur berjejernya jemaah haji yang istirahat di tenda Mina memang hanya berukuran 82 cm per kavling. Ketika ada penambahan jumlah jemaah haji, maka jarak ukurnya kembali menyempit.
ADVERTISEMENT
"Kalau 10 ribu (jemaah haji) lagi masukin ke situ, ya, mungkin 78, 79 centi (meter). Berkurang 3 centilah per orang, lebih padat lagi," tuturnya.
Hal ini selain menjadi atensi, Kemenag juga mensimulasikan bagaimana ke depannya agar persoalan kepadatan ini bisa teratasi semakin baik. Meski di sisi lain Hilman mengakui, sudah tidak mungkin lagi menambah kapasitas.
"Kalau padatnya tidak bisa, Pak, pasti padat. Kecuali masalah kuota berkurang. Spacenya ditambah, tapi itu juga tidak mungkin karena haji ini kita bersama-sama dengan seluruh dunia, dengan seluruh jemaah negara-negara lain," pungkasnya.

Jadi Sorotan Pansus Haji

Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Muhaimin Iskandar saat melakukan pengawasan haji 2024 di Mina, Makkah, Arab Saudi, Minggu (16/06/2024). Foto: Dok. DPR RI
Berbagai masalah yang dibahas di Pansus Haji merupakan hasil pengawasan oleh Timwas Haji saat pelaksanaan haji 2024. Kepadatan di tenda Mina juga ditemukan oleh Timwas Haji.
ADVERTISEMENT
Ketua Timwas Haji, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut sejumlah tenda yang disediakan tidak mampu menampung jumlah jemaah yang ada dan tidak dilengkapi dengan kasur yang memadai. Sehingga sebagian jemaah terpaksa berada di lorong-lorong di antara tenda.
"Ada banyak laporan yang masuk, yang pertama matinya AC di mana-mana," kata Cak Imin dikutip dari situs resmi DPR, Selasa (18/6).
"Kemudian overcapacity tendanya, tidak ada kasur. Ini semua harus dikalkulasikan," imbuh politikus PKB ini.