Kemenag Susun Kurikulum Pelajaran Agama: Khilafah Tak Relevan

11 November 2019 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin Foto: Kelik Wahyu Nugroho / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin Foto: Kelik Wahyu Nugroho / kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama (Kemenag) tengah menggodok ulang kurikulum tentang pelajaran agama Islam untuk siswa sekolah. Hal ini dilakukan untuk mencegah paham radikalisme dan perpecahan sejak dini yang mungkin menyusup ke pelajaran agama.
ADVERTISEMENT
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, mengatakan buku-buku tentang agama Islam kini tengah disusun kembali. Penggunaan buku ini ditargetkan menjangkau ke seluruhan wilayah Indonesia.
"Kami sedang menuntaskan penulisan buku agama di sekolah dari kelas 1 (SD). Ini buku agama (Islam) yang kita tulis total. Kita melakukan penulisan ulang terhadap buku-buku agama (Islam) di sekolah kita di seluruh Indonesia," ujar Amin dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di gedung Kominfo, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (11/11).
"Jadi upaya kita dalam penulisan buku ini tidak hanya yang kontennya berpotensi radikal, tapi juga konten-konten yang berpotensi menimbulkan perpecahan di antara umat Islam," ujar Amin.
Forum Merdeka Barat 9 tentang Mengedepankan Strategi Deradikalisasi di Kominfo. Foto: Abyan Faisal/kumparan
Amin mengatakan, penulisan ulang buku ini didasari temuan Kemenag terkait buku agama yang disinyalir terdapat pemahaman yang tidak sesuai dengan konstitusi.
ADVERTISEMENT
"Konten atau materi yang berpotensi ditafsirkan tidak sesuai dengan visi beragama moderat atau bertentangan dengan konstitusi, itu yang dilakukan review. Ada 155 buku yang sedang kita siapkan," ujar Amin.
Ia juga menjelaskan bahwa perombakan ini didasari atas temuan tentang sistem khilafah di buku-buku lama. Menurutnya, hal tersebut bisa disalahtafsirkan oleh sejumlah kalangan.
"Saya sampaikan bahwa khilafah itu kan bisa disalahpahami oleh anak-anak kita, oleh guru-guru kita juga bisa salah paham kalau tidak dijelaskan secara baik," tutur dia.
"Itu (khilafah) sudah tidak relevan lagi. Sudah tidak kontekstual lagi, tapi itu pernah ada dalam sejarah Islam, dalam sejarah empiris peradaban Islam pernah ada. Nah, itu nanti akan dijelaskan bahwa itu tidak berarti sekarang khilafah boleh karena dulu pernah ada," tutur Amin.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, buku yang disusun Kemenag akan segera disebarkan di berbagai sekolah. Nantinya, buku ini juga akan mencakup seluruh sekolah di bawah Kemenag dan Kemendikbud.
"Jadi sekarang buku agama baik di Kemendikbud maupun di Kemenag itu ditulis oleh Kementerian Agama," ujar Amin.
Amin berharap, pihaknya dapat segera menyelesaikan buku tersebut dan bisa digunakan oleh sekolah-sekolah secepatnya.
"Insyaallah tahun ini selesai jadi akhir Desember, akan diluncurkan Menteri Agama," tutupnya.