Kemenag Upayakan Jemaah Haji Berkebutuhan Khusus Pulang Duluan ke RI

1 Juli 2023 22:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah menyiapkan berbagai skema untuk jemaah haji lansia agar bisa menjaga kesehatan mereka. Salah satunya dengan skema tanazul.
ADVERTISEMENT
Tanazul merupakan kondisi saat jemaah haji pulang lebih dulu ke Indonesia berpisah dengan kloternya.
Ada beberapa kriteria jemaah yang bisa melakukan tanazul, seperti 129 jemaah haji yang sempat menjalani safari wukuf karena kondisi kesehatan tak memungkinkan. Mereka masuk dalam jemaah berkebutuhan khusus.
"Kita ingin jemaah haji yang kita safari wukufkan bisa kita tanazulkan atau pulang lebih awal. Saya kira ini juga untuk menjaga kondisi kesehatan beliau-beliau ini," kata Kabid Layanan Lansia, Slamet Sodali di Makkah, Sabtu (1/7).
Jemaah haji Indonesia yang sakit diberangkatkan ke Arafah untuk mengikuti Safari Wukuf. Foto: Kemenag
Namun, Slamet belum menyampaikan detail penentuan jemaah haji yang bisa tanazul. Termasuk tata cara pendaftaran bagi jemaah yang mau tanazul di luar yang telah menjalani safari wukuf.
“Kami sedang upayakan, semoga nantinya mereka bisa menggunakan seat pesawat yang kosong,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Siskohat Kemenag, jemaah yang masih menjalani perawatan di KKHI maupun di RSAS mencapai 467 orang.
Sementara, jemaah yang wafat hingga 1 Julo 2023 mencapai 265 orang. Ini lebih sedikit dibanding tahun 2017 di masa operasional haji yang sama. Saat itu, jemaah yang meninggal 301 orang.