Kemenaker soal Penggeledahan KPK: Kami Akan Patuh Hukum

18 Agustus 2023 22:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Kemenaker RI Foto: Jihad Akbar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Kemenaker RI Foto: Jihad Akbar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Chairul Fadly, membenarkan giat yang dilakukan KPK di kantor Kemnaker pada Jumat (18/8). Namun, ia mengaku tak mengetahui apa yang diamankan dari penggeledahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, tim KPK mendatangi kantor Kemnaker yang ada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada siang dan selesai pada sore hari.
"Mereka datang ke salah satu unit di Kemnaker yang membidangi Pekerjaan Migran Indonesia. Kalau dulu kita kenal direktoratnya PPTKLN," kata Chairul kepada wartawan.
"Mereka mungkin mencari informasi dan data. Tapi secara pasti saya belum mengetahui secara detail. Untuk hal ini kami Kemnaker, akan terus memberikan informasi dan membantu informasi apabila informasi sudah kita dapatkan secara utuh," imbuh dia.
Kepala Biro Humas Kemnaker RI Chairul Fadhly Harahap di Kemnaker, Jumat (18/8). Foto: Hedi/kumparan
Chairul tidak menyebut berapa ruangan yang digeledah KPK. Dia hanya mengatakan unit atau ruangan pekerjaan migran tersebut berada di lantai 4 Gedung A, Kemnaker 51 Jalan Gatot Subroto.
Prinsipnya, tambah Chairul, pihaknya siap mendukung dan terbuka memberikan informasi terkait persoalan ini.
ADVERTISEMENT
"Tentu, kami juga menghargai dan mengikuti prosedur sesuai ketentuan yang berlaku," pungkasnya.
KPK menggeledah Kemnaker dan salah satu rumah terkait di Perum Taman Kota Blok B2 No.9, Bekasi. KPK belum menjelaskan secara detail mengenai giat tersebut.
KPK belum membeberkan penggeledahan ini terkait kasus apa. Namun dari informasi yang diperoleh kumparan kasus Kemnaker ini terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi TKI.
KPK disebut sudah menetapkan tersangka dalam kasus ini. Tapi identitas dan peran serta konstruksi kasusnya belum diumumkan secara resmi.