Kemenbud Daftarkan Tempe hingga Golok Jadi Warisan Budaya tak Benda ke UNESCO

21 Januari 2025 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mr Giring Ganesha Djumaryo, Deputy Minister Ministry of Culture of the Republic of Indonesia dalam acara From Heritage to Global IP: Leveraging Culture in the World of Brands di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mr Giring Ganesha Djumaryo, Deputy Minister Ministry of Culture of the Republic of Indonesia dalam acara From Heritage to Global IP: Leveraging Culture in the World of Brands di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha mengungkap ada beberapa warisan budaya Indonesia yang didaftarkan menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO di tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Di dalam panel discussion di acara IP Expo by GDP Venture dan Dentsu Indonesia, Giring mengungkap tempe dan budaya buka puasa adalah contoh warisan budaya yang sedang didaftarkan.
“Ada warisan budaya tak benda yang diinskripsi UNESCO tahun ini adalah salah satunya makanan. Salah satunya makanan. Ini kita sebutin aja lah. Tempe,” ujarnya di Kempinski Grand Ballroom, Jakpus pada Selasa (21/1).
“Jadi kita lagi memperjuangkan tempe agar bisa diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Kedua adalah budaya buka puasa,” sambungnya.
Selain itu, beberapa hal lainnya yang sedang didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda adalah golok dan musik keroncong.
“Ketiga golok. Dan salah satunya dalam musik itu keroncong. Kita lagi memperjuangkan itu,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
“Ada beberapa yang single submission tapi ada beberapa yang kita join dengan beberapa negara. Karena memang arahannya dari Pak Menteri kita harus terus nge-push secepat mungkin,” sambungnya.
Selain itu, ada pula kain tenun dari Nusa Tenggara Timur dan tarian Saman dari Aceh yang sedang didaftarkan.
Mantan ketua umum PSI ini berpesan, budaya-budaya itu harus dijaga oleh masyarakat Indonesia.
“Kalau kita cuma listing doang tapi kita nggak jaga itu chances ilangnya atau dihapus dari UNESCO dia tinggi. Jadi setelah kita sudah lindungi, sudah kita inskripsi di UNESCO, wah habis ini kita kembangkan secara maksimal,” ucapnya.
“Contoh yang paling sukses adalah Batik. Batik kan juga salah satu warisan budaya tak benda yang sudah diinskripsi di UNESCO. Sudah diakui di UNESCO. Dan sekarang alhamdulillah semua orang memakai Batik,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Maka, Giring menyebut, jika nanti tempe sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, Indonesia harus menjaga dan mengembangkannya.
“Jadi nanti tempe ini harus kita jaga. Dan kita modif. Dan bahkan sekarang saya lihat adalah, saya nggak menyebutin brand, karena salah satu produk tempe yang saya suka karena tempenya sudah dimodif dengan rasa-rasa,” ujarnya.
“Jadi potensi untuk tempe lebih global lagi harus kita maksimalin sebagai produk kebanggaan dan juga warisan budaya Indonesia,” pungkasnya.