Kemendikbud Bagikan Ratusan Ribu Laptop ke 12 Ribu Sekolah, Ini Rinciannya

29 Juli 2021 15:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi laptop Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laptop Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Program digitalisasi sekolah sedang digalakkan oleh Kemendikbud. Untuk mendukung program ini, Kemendikbud akan membagikan ratusan ribu laptop buatan dalam negeri dan perlengkapan TIK lainnya untuk sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, baik formal maupun non formal.
ADVERTISEMENT
Pengadaan kebutuhan ini tertuang dalam Peraturan Mendikbud RI No. 5 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2021 Pengadaan Peralatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi dan Media Pendidikan yang ditandatangani oleh Mendikbud Nadiem Makarim.
Pengadaan peralatan TIK dan peralatan media pendidikan dilakukan dengan menggunakan mekanisme e-purchasing berdasarkan katalog elektonik (e-catalogue).
Dalam Permen tersebut tertulis spesifikasi peralatan TIK yang dibutuhkan dan jumlah barang yang diterima masing-masing sekolah terdiri dari SD, SMP, SMA, SMK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Peralatan TIK terdiri dari laptop, wireless router, proyektor, perangkat konektor type C ke HDMI dan VGA, headset, printer, scanner dan layar proyektor. Berikut rinciannya barang dan jumlah yang akan dibagikan di masing-masing sekolah:
ADVERTISEMENT
Laptop:
SD 26 unit, SMP 45 unit, SMA 27 unit, SMK 37 unit, SKB 35 unit, dan PKBM 22 unit.
Wireless router:
SD 2 unit, SMP 3 unit , SMA 2 unit, SMK 3 unit , SKB 3 unit , dan PKBM 2 unit.
Proyektor:
SD 1 unit, SMP 3 unit, SMA 1 unit, SMK 1 unit , SKB 2 unit , dan PKBM 2 unit.
Perangkat Konektor type C ke HDMI dan VGA:
SD 1 unit, SMP 3 unit, SMA 1 unit, SMK 1 unit , SKB 2 unit, dan PKBM 2 unit.
Headset:
SD 0 unit, SMP 0 unit, SMA 0 unit, SMK 0 unit, SKB 35 unit, dan PKBM 22 unit .
ADVERTISEMENT
Printer:
SD 1 unit, SMP 0 unit , SMA 2 unit, SMK 2 unit , SKB 3 unit , dan PKBM 2 unit.
Scanner:
SD 1 unit, SMP 0 unit, SMA 1 unit, SMK 1 unit, SKB 2 unit, dan PKBM 2 unit.
Layar proyektor:
SD 1 unit, SMP 0 unit, SMA 1 unit, SMK 1 unit, SKB 2 unit, dan PKBM 2 unit .
Sebelumnya Nadiem mengatakan produk dalam negeri akan digunakan dalam menjalankan program digitaliasi pendidikan ini. Tahun 2021 ini sebanyak 190.000 laptop lokal akan dikirimkan ke 12 ribu sekolah. Pembelanjaan barang itu dari anggaran Rp 1,3 triliun.
"Sebanyak 100 persen anggaran itu akan dibelanjakan untuk laptop produk dalam negeri (PDN) dengan sertifikat tingkat komponen dalam negeri," ujar Nadiem dalam jumpa pers Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Sektor Pendidikan, dikutip dari Antara, Kamis (22/7). Hadir dalam acara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mempresentasikan proyek Laptop Merah Putih dengan merek Dikti Edu. Foto: YouTube/Kemenko Marves
Salah satu produsen yang memenuhi permintaan laptop lokal ini adalah PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. Kemendikbudristek memesan sebanyak 165 ribu unit laptop merek Zyrex senilai Rp 700 miliar. Rencananya laptop tersebut akan dikirim ke 8.000 sekolah sebelum Desember 2021. Bila dirata-rata, harga tiap unit laptop Zyrex yang dibeli Kemendikbud ada di kisaran harga Rp 4,2 juta.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya juga mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 17 triliun untuk pengadaan produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam negeri di bidang pendidikan hingga 2024.
Untuk tahun 2021 total total kebutuhan Kemendikbudristek dan pemerintah daerah (pemda) untuk pengadaan laptop sebanyak 431.730 unit yakni senilai Rp 3,7 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas 189.165 unit (sekitar Rp 1,3 triliun) melalui APBN 2021 dan 242.565 unit (sekitar Rp 2,4 triliun) melalui DAK fisik pendidikan.