Kemendikbud Sebut Binus Tak Dapat Sanksi Terkait Kasus Bullying

27 Februari 2024 4:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo BINUS. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo BINUS. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan bila Binus School Education tidak mendapatkan sanksi atas kasus perundungan di SMA Binus Internasional BSD Serpong, Kota Tangerang Selatan.
ADVERTISEMENT
Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek, Chatarina Muliana, mengatakan Binus telah menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan masalah perundungan ini, sehingga tak perlu diberikan sanksi.
"Terkait dengan sanksi, tidak ada. Binus sudah tunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini dan sudah terwujud. Tidak perlu ada sanksi kepada Binus dan yang penting kami bagaimana Binus bisa mencegah dan pastikan tidak ada lagi kasus tersebut," kata Chatarina, Senin (26/2).
Irjen Kemendikbud, Catharina Muliana Girsang di Binus School Serpong, Senin (26/2/2023). Foto: Giovanni/kumparan
Sementara itu, Asisten Deputi Layanan Anak KemenPPPA, Lany Ritonga, meminta pihak sekolah lebih menyadari persoalan perundungan ini.
"Kami minta agar lebih aware, tidak ada kekerasan di sekolah dan tindak kekerasan lainnya, yang mana sebenarnya sudah ada aturan juga, dan itu yang kita dorong," ujarnya.

Kemendikbud Upayakan Kasus Bullying Diselesaikan Kekeluargaan

Pintu belakang BINUS. Foto: kumparan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) mengupayakan agar kasus perundungan yang terjadi di SMA Binus BSD Serpong, Kota Tangerang Selatan, diselesaikan secara kekeluargaan.
ADVERTISEMENT
"Bisa dibilang penyelesaian secara kekeluargaan artinya semua kepentingan anak menjadi atensi kami," kata Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek, Chatarina Muliana, Senin, (26/2).
Chatarina mengatakan, pihaknya juga tengah mengupayakan solusi untuk bisa menyelesaikan permasalah tersebut.
"Kami sudah dapat satu solusi yang bisa ikut memihak pada semua, baik itu kepada anak sebagai korban, anak sebagai pelaku dan juga kepada Binus sendiri. Nah nanti ini solusinya seperti apa, ya belum bisa kami sampaikan," ujarnya.