Kemendikbudristek Hadirkan Indonesiana TV, Pidi Baiq Minta Program Harus Kreatif

Nama Pidi Baiq meroket setelah film Dilan 1990 muncul. Sebelum menjadi penulis, Pidi Baiq merupakan seorang kartunis, komikus, dan pelukis. Pria asal Bandung tersebut juga gemar menumpahkan ekspresinya lewat lagu. Pada 1995, Pidi Baiq memulai karirnya sebagai musisi dengan membuat grup band The Panasdalam.
Meski pandemi membatasi segala aktivitas, Pidi Baiq tetap aktif berkarya dan berkolaborasi dengan bantuan internet. Menurut pria kelahiran 8 Agustus 1972 ini, internet dapat meningkatkan keterlibatan dirinya dengan dunia luar. Tak hanya sekadar bertukar kabar dengan teman lama, tapi juga mendapatkan banyak inspirasi untuk melahirkan karya baru.
"Saya sudah lama menggunakan internet, saya dengan sengaja menyalahgunakan media internet dengan harapan bisa meningkatkan keterlibatan antara saya dengan kawan-kawan saya. Setidaknya saya ingin mereka membaca hal-hal apa yang saya pikirkan, sama seperti saya juga ingin mengetahui pikiran mereka melalui apa yang mereka tulis. Sejauh yang saya rasakan, saya seperti mendapatkan banyak inspirasi, semangat dan motivasi dari mereka melalui hal-hal seperti itu," jelas Pidi Baiq saat ditemui di kediamannya.
Pidi Baiq mengaku, ia ingin melakukan lebih banyak proyek kreatif melalui media apa pun. Semakin banyak hal bisa ia lakukan, semakin Pidi Baiq menyadari bahwa proses kreatif bukan lagi persoalan bagus atau tidak. Melainkan sebagai wadah untuk mengeluarkan pikiran dan emosi.
Harapan Pidi Baiq atas Hadirnya Indonesiana TV
Pidi Baiq tak menampik media dan platform digital sudah menjadi bagian dari proses kreatifnya. Ketika mendengar kabar bahwa Kemendikbudristek meluncurkan kanal budaya , Pidi berharap program pendidikan dan kebudayaan yang disajikan bisa mendorong kreativitas, khususnya anak muda.

"Bagus kalau ada program seperti itu. Walaupun seringkali program pendidikan dan kebudayaan, tidak tersampaikan secara baik, karena kadang-kadang tidak tepat dengan apa yang dimau oleh mereka, meskipun bertajuk kebudayaan atau apalah namanya," ucapnya.
"Mungkin ini saatnya kita harus memperbaiki diri agar setiap membuat program-program pendidikan, tidak lagi bersifat normatif atau khusus untuk dunia kreativitas, kita tidak mengendalikannya ke dalam praktik ilmiah dan eksakta," harapannya.
Pria yang kerap disapa Ayah tersebut memang memiliki cara pandang yang menarik dalam melihat sebuah karya dan kaitannya dengan kebudayaan. Menurut Pidi Baiq, setiap generasi memiliki kesempatan yang sama dalam mengekspresikan karyanya, apalagi bila hal tersebut berkaitan dengan kebudayaan Indonesia.
"Kita adalah orang yang dilahirkan oleh kebudayaan, dan berharap melahirkan kebudayaan baru yang sesuai dengan situasi dan keadaannya sendiri. Kita tidak bisa terus merujuk ke ide-ide lama, generasi muda harus berkembang biak untuk melahirkan ide-ide baru. Buat saya berkarya itu totalitas, jika tidak lebih baik, lebih baik tidak," pungkas Pidi Baiq.
Indonesiana merupakan kanal budaya yang diluncurkan Kemendikbudristek untuk mewadahi, mengintegrasikan, serta mempromosikan karya dan ekspresi budaya masyarakat Indonesia. Sebagai bagian dari multichannel platform Kanal Budaya Indonesia, Indonesiana TV menghadirkan berbagai keberagaman budaya dalam bentuk tayangan audio-visual.
Mulai dari artikel kebudayaan, dokumenter, hingga pentas drama bisa ditonton di kanal tersebut. Selain menyuguhkan kanal budaya yang inklusif, Indonesiana TV juga diharapkan menjadi alat diplomasi budaya secara internasional. Sehingga, akses bagi literasi budaya, ruang ekspresi, dan interaksi budaya Indonesia ke kancah dunia makin terbuka lebar.
Untuk mengakses Indonesiana TV, Anda dapat klik di sini .
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kemendikbudristek