Kemendiktisaintek: Perguruan Tinggi Indonesia Belum Masuk 100 Ranking Dunia

12 Desember 2024 19:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serah terima jabatan (Sertijab) di Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi, Jakarta, Senin (21/10/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Serah terima jabatan (Sertijab) di Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi, Jakarta, Senin (21/10/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyoroti peringkat pendidikan tinggi di Indonesia yang masih jauh dari perguruan tinggi Ivy League.
ADVERTISEMENT
Bahkan untuk mencapai rangking 100 perguruan tinggi terbaik di dunia, Indonesia belum mencapainya.
“Kalau kita memang realistis aja, kalau misalkan ada di Indonesia itu memang ada Ivy League di Indonesia, ya memang di Indonesia gitu loh (kuliahnya),” kata Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendiktisaintek, Togar M Simatupang, ketika dikonfirmasi, Kamis (12/12).
“Tetapi, kan enggak ada di Indonesia. Untuk (Universitas yang masuk) 100 ranking aja kita enggak punya,” sambungnya.
Togar mengungkapkan perlu adanya perbaikan perguruan tinggi melalui tiga sisi apabila ingin bersaing dengan perguruan tinggi negara maju.
Di antaranya mendorong riset perguruan tinggi di Indonesia, relaksasi aturan-aturan yang bersifat mengikat, dan menyesuaikan pendidikan di perguruan tinggi dengan kebutuhan lapangan kerja.
“Kita mau melihat dari tiga sisi ya, jadi pertumbuhan (perguruan) tinggi terkemuka itu nanti akan didorong untuk bisa masuk ke research university (di Indonesia), kan universitas saat ini kan ada dana abadi itu ya,“ ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Nah yang kedua kan sudah mulai ada relaksasi, relaksasi aturan-aturan, ini tidak banyak lagi aturan-aturan yang mengikat dan semuanya akan diserahkan kepada perguruan tinggi itu,” sambungnya.
“Nah yang ketiga ini nanti dia fokusnya ke pemenuhan pekerjaan di dalam negeri gitu loh. Jadi itu program-program yang saat ini lagi dikembangkan,” pungkasnya.