Kemenhub Buka Pelatihan bagi Petugas Pelabuhan di Danau Toba

5 Juli 2018 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Medan (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Medan (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus mengevaluasi insiden kecelakaan di wilayah perairan Indonesia yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Beberapa faktor penyebab kecelakaan kapal terindentifikasi, mulai dari kelebihan muatan, cuaca hingga tidak adanya pengawasan dari pihak pelabuhan.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tak ingin terjadi insiden serupa ke depannya. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi ratusan syahbandar (kepala pelabuhan) di berbagai daerah, termasuk di Danau Toba.
"Hari ini saya akan membuka kursus bagi 100 orang untuk memenuhi pendidikan persyahbandaran di Danau Toba," ujar Budi usai Dialog Nasional 'Indonesia Maju' di Medan International Convention Center, Jalan Gagak Hitam, Medan, Sumatera Utara, Kamis (5/7).
Terkait insiden tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba pada pertengahan Juni lalu dan kecelakaan lainnya, Kementerian Perhubungan berupaya menerapkan format pengawasan baru. Budi menuturkan, selama ini pengawasan pelabuhan hanya dilakukan oleh pemerintah tingkat kabupaten dan provinsi.
Sedangkan format baru nanti, pemerintah pusat akan terlibat melakukan pengawasan sebagai standar kompetensi.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir operasional bisa dilakukan provinsi dan kabupaten. Tetapi pengawasan, kompetensi tentang pengawasan itu sendiri kita akan lakukan dari pusat," tutup Budi.
Temuan barang penumpang KM Sinar Bangun (Foto: Antara/Irsan Mulyadi)
zoom-in-whitePerbesar
Temuan barang penumpang KM Sinar Bangun (Foto: Antara/Irsan Mulyadi)
Budi Karya hingga kini belum mendapatkan laporan terkait penyebab kecelakaan kapal baik KM Sinar Bangun di Danau Toba Sumatera Utara, maupun KM Lestari Maju di perairan Selayar Sulawesi Selatan. Dia masih menunggu hasil investigasi dari KNKT.
KM Sinar Bangun tenggelam saat berlayar dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, pada Senin 18 Juni 2018 sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal itu tenggelam di tengah hujan deras dan angin kencang.
Data terakhir BPBD Sumut mencatat 164 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun belum ditemukan. Sebanyak 24 orang telah ditemukan, di antaranya 21 orang dinyatakan selamat, dan tiga orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT