Kemenhub Evaluasi Manajemen Bus Sempati Star karena Sering Kecelakaan

18 Januari 2018 22:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Zulkarnaini. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Zulkarnaini. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kelaikan bus Sempati Star yang melayani rute Aceh-Medan menjadi perhatian pemerintah karena beberapa kali mengalami kecelakaan. Dirjen Perhubungan Darat melalui Balai Pengelola Transportasi Darat wilayah Aceh akan memanggil manajemen PO Sempati Star pada Jumat (19/1).
ADVERTISEMENT
"Adapun pembahasan yang akan dibicarakan besok mengevaluasi manejemen Sempati Star," kata Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Zulkarnaini, saat ditemui kumparan di Grand Arabia Hotel Banda Aceh, Kamis (18/1).
Zulkarnain menyebutkan, sepanjang 2017 ditemukan 12 kasus kecelakaan yang dialami Bus Sempati Star. Ia tidak menduga kecelakaan itu kerap terjadi pada bus yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai bus terbaik se-Indonesia dari Dirjen Perhubungan Darat itu.
“Kita akan memeriksa mereka apa penyebabnya kok ini bisa terjadi,” kata Zulakarnaini.
Zulkarnaini tidak berkomentar soal sanksi yang bakal dijatuhkan pada manajemen Sempati Star. Karena izin trayek perusahaan tersebut dikeluarkan oleh Kementertian Perhubungan Darat.
“Soal itu kita tidak punya wewenang, biar tim dari Dirjen besok yang akan melakukan investigasi ke sana. Akan tetapi kita tetap tidak lepas tangan, kita akan berupaya untuk menekan angka kecelakaan ini terjadi di jalan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rapat evaluasi yang akan berlangsung di aula Dinas Perhubungan Aceh nanti akan dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Darat, KNKT Pusat, Dinas Perhubungan Aceh, Ketua DPD Organda Aceh, Komisi 4 DPR Aceh, dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional I Aceh.
Catatan Kecelakaan Sejak 2017-2018
Berdasarkan catatan yang dihimpun kumparan, sejak 2017 hingga Januari 2018, ditemukan kecelakaan bus Sempati Star telah menelan korban jiwa sebanyak 16 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Berikut deretan kecelakaan tersebut:
1. 22 Februari 2017: kecelakaan di Kecamatan Madat Aceh Timur, korban meninggal dunia 2 orang.
2. 22 April 2017: kecelakaan di Penanggalan Kota Subulussalam, tidak ada korban jiwa hanya luka berat dialami 6 penumpang.
ADVERTISEMENT
3. 20 Oktober 2017: kecelakaan di Muara Batu, Aceh Utara. 2 Orang meninggal dunia, 14 luka berat dan ringan.
4. 7 November 2017: kecelakaan di kawasan Krueng Simpo, Kabupaten Bireuen, 1 orang mengalami luka.
5. 22 Desember 2017: kecelakaan di Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya, 6 orang meninggal dunia.
6. 8 Januari 2018: kecelakaan antara Daihatsu Xenia bertabrakan dengan bus Sempati Star di kawasan Desa Paloh Seulimeng, Jeumpa, Bireuen.
7. 13 Januari 2018: kecelakaan di Desa Alu Pade, Kecamatan Kuala Bate, Aceh Barat Daya. 4 Orang kritis dan 1 orang meninggal dunia.
8. 18 Januari 2018: kecelakaan di Jalan Banda Aceh-Medan tepatnya di Desa Keude Mane, Kecematan Muara Batu, Aceh Utara, dan di Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, kota Subulussalam.
ADVERTISEMENT